IHSG Terkena Sentimen Negatif Pasar Global dan Regional

Rekomendasi Saham

IHSG Terkena Sentimen Negatif Pasar Global dan Regional

- detikFinance
Kamis, 11 Des 2014 08:55 WIB
IHSG Terkena Sentimen Negatif Pasar Global dan Regional
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin rebound 43 poin berkat penguatan saham-saham unggulan. Aksi beli investor domestik memberi dorongan cukup kuat.

Menutup perdagangan, Rabu (10/12/2014), IHSG menanjak 43,095 poin (0,84%) ke level 5.165,407. Sementara Indeks LQ45 melonjak 9,161 poin (1,04%) ke level 890,073.

Wall Street jatuh cukup dalam gara-gara harga minyak dunia yang mennyentuh titik terendah dalam lima tahun. Saham-saham energi pun berguguran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones jatuh 268,05 poin (1,51%) ke level 17.533,15, Indeks S&P 500 kehilangan 33,68 poin (1,64%) ke level 2.026,14 dan Indeks Komposit Nasdaq anjlok 82,44 poin (1,73%) ke level 4.684,03.

Hari ini IHSG diperkirakan akan kembali bergerak di zona merah. Sentimen negatif dari pasar global dan regional memberi IHSG tekanan.

Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:

  • Indeks Nikkei 225 jatuh 244,56 poin (1,40%) ke level 17.168,02.
  • Indeks Straits Times menipis 3,33 poin (0,10%) ke level 3.322,48.

Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Woori Korindo Securities
Meski sepanjang intraday perdagangan laju bursa saham Asia cenderung bergerak negatif setelah terimbas pelemahan bursa saham AS dan Eropa sebelumnya namun, laju IHSG mampu bergerak di zona hijau sepanjang intraday perdagangannya. Tampaknya pelaku pasar lebih memilih untuk melakukan akumulasi beli dengan memanfaatkan pelemahan yang terjadi sebelumnya dibandingkan kembali melanjutkan aksi profit taking masif meski masih ada sebagian pelaku pasar yang masih jualan. Tetapi, tidak jarang juga pelaku pasar lainnya memanfaatkan kesempatan tersebut, termasuk juga memanfaatkan rilis berita-berita maupun broadcast BBM terkait info terbaru dari emiten. Penguatan saham-saham infrastruktur dan keuangan serta saham-saham big caps yang masuk jajaran top gainer mampu membalikan laju IHSG menjadi positif meski masih tertahan dengan adanya nett sell asing. Adapun transaksi asing tercatat nett sell (dari net sell Rp -461,04 miliar menjadi net sell Rp -48,68 miliar).

Kembali berlanjutnya penguatan laju Yen setelah pelaku pasar mengalihkan dananya ke aset-aset save heaven yang salah satunya adalah Yen seiring pelemahan sejumlah indeks saham di Asia dan komoditas serta penilaian masih akan melambatnya ekonomi China, memberikan kesempatan bagi Rupiah untuk menguat. Dengan penguatan Yen maka laju US$ cenderung menurun sehingga memberikan imbas positif bagi laju Rupiah untuk dapat terlihat terapresiasi. Tetapi, meski menguat namun, masih berada di level 12.300 an. Laju Rupiah berada di atas target level resisten 12.340. Tampaknya laju Rupiah sedang memanfaatkan penguatan Yen untuk dapat bergerak menghijau terhadap US$. Meski belum ada sentimen fundamental yang bersifat positif terhadap pergerakan Rupiah namun, sepanjang laju Yen masih mampu bergerak positif maka Rupiah pun dapat kembali bergerak positif. Rp 12.342-12.325 (kurs tengah BI).

Turunnya unemployment rate KorSel tidak terlalu direspon positif karena tereduksi dengan sentimen penurunan dari westpac consumer confidence Australian; serta BSI large manufacturing dan consumer confidence Jepang yang diikuti dengan kenaikan nilai tukar Yen. Di sisi lain, laju bursa saham China mampu berbalik positif setelah pelaku pasar merespon rilis rendahnya inflasi yang dinilai memberikan kesempatan bagi Para pengambil keputusan untuk tidak menjalankan kebijakan moneter terlalu ketat.

Rilis turunnya industrial production Perancis sempat melemahkan laju bursa saham Eropa namun, dapat diimbangi dengan rilis turunnya defisit neraca perdagangan Inggris dan kenaikan industrial production Yunani. Di sisi lain, pelaku pasar sedang mencermati proses pemilu di Yunani. Berita pengurangan rekanan trader fixed income Deutcshe Bank (DB) cukup direspon positif karena dinilai akan lebih menyehatkan transaksi DB.

Tidak jauh berbeda dengan pergerakan sebelumnya dimana laju bursa saham AS masih melanjutkan pelemahannya. Masih melemahnya harga minyak direspon dengan penurunan saham-saham produsen minyak a.l ConocoPhilips, Exxon Mobil Corp., dan beberapa lainnya. Kenaikan saham-saham transportasi yang mendapat berkah dari turunnya harga minyak belum mampu membawa laju bursa saham AS ke zona hijau. Di sisi lain, rilis berita terkait pemangkasan proyeksi harga minyak oleh OPEC dan outlook penurunan konsumsi minyak turut menambah sentimen negatif.
 
Pada perdagangan Kamis (11/12) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5115-5148 dan resisten 5175-5189. Piercing line bertahan di area middle bollinger band (MBB ). MACD mencoba bertahan menepis konfirmasi death gross dengan histogram positif yang lebih pendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R mencoba berbalik naik. Laju IHSG mampu melampaui target resisten (5132-5144) dan juga dapat bertahan di atas target support (5100-5115). Tampaknya IHSG sedang mencoba untuk melawan pandangan dan perkiraan akan terjadinya pelemahan. Potensi turun tetap ada namun, jika volume beli masih terjaga maka dapat dimanfaatkan untuk kembali melakukan aksi maupun trading buy.

Bahana Securities
Pada perdagangan Rabu (10/12) IHSG naik 43 poin (+0,84) ke level 5.165,41 terdorong sektor perbankan yang mengalami kenaikan menyusul keluarnya data NPL yang mengalami penurunan menjadi sinyal kondisi ekonomi Indonesia yang masih baik.

Saham-saham yang menjadi pendorong bursa a.l. BBCA, ASII, TLKM, BBRI, dan BMRI di mana asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp 92 miliar dengan saham-saham yang banyak dijual asing a.l. ITMG, INCO, CTRA, INDF, dan UNTR.

Secara teknikal, indeks naik disertai volume setelah sebelumnya test support MA20 dengan bullish engulfing candle dan tutup di area upper band bollinger. Stochastic negatif namun RSI dan MACD positif.

Hari ini (11/12) IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung menguat di kisaran 5.125-5.200 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. EXCL, BEST, JSMR, MYRX, dan WTON.

Rupiah Rabu(10/12) ditutup di level 12.338 masih dikarenakan capital outflow oleh asing dan hari ini (11/12) diperkirakan akan bergerak di kisaran 12.284-12.390 dengan kecenderungan melemah.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads