IHSG Bisa Lanjutkan Penguatan

Rekomendasi Saham

IHSG Bisa Lanjutkan Penguatan

- detikFinance
Kamis, 18 Des 2014 08:54 WIB
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berhasil rebound 9 poin di tengah aksi jual investor asing. Penguatan saham-saham unggulan membuat Indeks bertahan di zona hijau.

Mengakhiri perdagangan, Rabu (17/12/2014), IHSG ditutup bertambah 9,621 poin (0,19%) ke level 5.035,649. Sementara Indeks LQ45 ditutup tumbuh 2,711 poin (0,31%) ke level 864,794.

Wall Street berhasil rebound setelah The Federal Reserve (The Fed) memaparkan situasi ekonomi terkini dan memutuskan untuk tidak tergesa-gesa dalam menaikkan tingkat suku bunga acuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones melonjak 288 poin (1,69%) ke level 17.356,87, Indeks S&P 500 bertambah 40,15 poin (2,04%) ke level 2.012,89 dan Indeks Komposit Nasdaq melompat 96,48 poin (2,12%) ke level 4.644,31.

Hari ini IHSG diperkirakan mampu lanjutkan penguatan dengan bekal sentimen positif dari pasar global. Aksi jual asing diprediksi masih akan terjadi, bisa menghambat penguatan.

Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:

  • Indeks Nikkei 225 melonjak 393,72 poin (2,34%) ke level 17.213,45.
  • Indeks Straits Times naik 8,19 poin (0,25%) ke level 3.235,42.

Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Woori Korindo Securities
Tidak jauh berbeda dengan harapan kami dalam ulasan sebelumnya dimana Laju IHSG diperkirakan variatif cenderung melemah jika sentimen yang ada masih lebih banyak negatifnya dibandingkan positifnya terkecuali anjloknya harga sejumlah saham dapat dimanfaatkan untuk buyback. Tampaknya pelaku pasar benar-benar memanfaatkan kondisi tersebut untuk kembali mengakumulasi saham-saham yang telah melemah sebelumnya. Beberapa saham-saham bigcaps mulai kembali diburu sehingga dapat masuk dalam jajaran top gainer dimana sebelumnya lebih banyak berada di top loser. Jika sebelumnya, hampir seluruh sektor emiten mengalami pelemahan seiring dengan penguatan US$ yang terlalu tajam dan masih berlanjutnya pelemahan harga minyak namun, kali ini adanya aksi beli telah mengantarkan IHSG ke zona hijau yang didukung penguatan saham-saham keuangan dan pertambangan. Masih berlanjutnya pelemahan sejumlah laju bursa saham Asia kali ini dapat diimbangi dengan mulai menguatnya Rupiah dan berkurangnya aksi jual asing. Adapun transaksi asing tercatat nett sell (dari net sell Rp Rp 1,25 triliun menjadi net sell Rp 54,5 miliar).

Kekhawatiran kami sebelumnya terhadap Belum adanya sentimen maupun berita positif membuat laju Rupiah diperkirakan dapat melanjutkan pergerakan negatifnya berhasil ditepis dengan menguatnya Rupiah setelah melemah tajam sejak 11 Desember 2014 seiring dengan sentimen melonjaknya laju US$. Tampaknya imbas intervensi dari BI senilai Rp200 miliar melalui pembelian obligasi cukup mampu membangkitkan persepsi positif pelaku pasar terhadap Rupiah. Meski laju poundsterling, yuan, hingga yen cenderung melemah namun, tidak terlalu berimbas negatif pada laju Rupiah seiring spekulasi akan adanya intervensi dari Bank Indonesia. Laju Rupiah berada di atas target level resisten 12.821. Sementara ini, masih adanya spekulasi akan adanya intervensi tambahan dari BI cukup dapat menenangkan pelemahan Rupiah sehingga kami perkirakan masih ada ruang bagi Rupiah untuk dapat melanjutkan pergerakan negatifnya. Rp 12.785-12.690 (kurs tengah BI).

Pelemahan pada laju bursa saham Asia masih berlanjut seiring aksi tunggu pelaku pasar jelang rapat FOMC. Selain itu, masih melemahnya indeks saham Rusia secara tidak langsung berpengaruh pada turunnya sejumlah indeks saham emerging market. Turunnya laju yen setelah terlibas dengan penguatan US$ membuat laju Nikkei menguat meski indeks Topix tidak ikut menguat. Saham-saham consumer dan teknologi banyak dilepas pelaku pasar. Di sisi lain, bursa saham China masih mampu berada di zona hijau seiring masih adanya sentimen perkiraan Pemerintah China akan melakukan berbagai macam upaya untuk mendukung dan meningkatkan pertumbuhan ekonominya, terutama dalam hal lebih melonggarkan kebijakan moneternya dan kebijakan capital requirement perusahaan sekuritas untuk menggenjot marjin peminjaman (lending).

Laju bursa saham Eropa kembali melemah setelah terjadi aksi jual pada saham-saham perbankan. Meningkatnya average earning Inggris tertutupi oleh sentiment meningkatnya unemployment rate-nya dan aksi tunggu terhadap hasil rapat BoE dan The Fed. Cenderung turunnya inflasi Zona Euro turut direspon negatif seiring persepsi masih rendahnya daya beli konsumen Eropa.

Laju bursa saham AS masih akan menunggu hasil dari rapat FOMC dimana Gubernur Jennet Yellen diharapkan dapat memberikan indikasi akan waktu kenaikan suku bunga The Fed dan tidak hanya paparan ekonomi AS semata. Di sisi lain, pelaku pasar juga menantikan rilis data current account, inflasi, hingga MBA mortgage applications.
 
Pada perdagangan Kamis (18/12) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5014-5022 dan resisten 5055-5068. Bullish harami berada di bawah area lower bollinger band (LBB ). MACD masih melanjutkan pelemahan dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, Stochastic, dan William’s %R masih bergerak turun meski mulai terbatas. Laju IHSG sempat berada di area target resisten (5055-5074) meski kembali turun dan mampu bertahan di atas target support (4974-5015). Meski menguat namun, utang gap di 5126-5150 dan 5069-5094 belum tertutupi. Mulai adanya aksi beli membantu IHSG berada di zona hijau meski dari sisi sentimen belum mendukung. Laju IHSG dapat berpotensi menguat jika pelaku pasar masih memanfaatkan buyback.

Bahana Securities
Pada perdagangan Rabu (17/12) IHSG naik 10 poin (+0,19%) ke level 5.035,65 mengikuti stabilnya nilai Rupiah setelah BI melakukan intervensi pasar.

Saham-saham yang menjadi pendorong bursa a.l. BBRI, BMRI, GGRM, BBNI, dan ICBP di mana asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp899,7 miliar dengan saham-saham yang banyak dijual asing a.l. TLKM, BBRI, KLBF, WIKA, dan INTP.

Secara teknikal, indeks mengalami teknikal rebound dengan harami candle namun tidak disertai volume. Stochastic oversold sementara RSI flat dan MACD negatif.

Hari ini (18/12) IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung menguat di kisaran 5.000-5.075 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. BBTN, UNTR, PTBA, CTRA, dan BKSL.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads