Ada 2 Perusahaan Siap Melantai di Bursa Saham Awal 2015

Ada 2 Perusahaan Siap Melantai di Bursa Saham Awal 2015

- detikFinance
Selasa, 30 Des 2014 18:18 WIB
Ada 2 Perusahaan Siap Melantai di Bursa Saham Awal 2015
Jakarta -

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sedikitnya ada 2 perusahaan yang bakal melantai di bursa saham melalui Initial Public Offering (IPO) di awal tahun depan.

"Ada dua. Mungkin paling tidak di awal 2015. Sektor biar emiten yang ngomong," kata Direktur Utama BEI Ito Warsito saat penutupan perdagangan bursa, di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (30/12/2014).

Ito menjelaskan, di tahun depan kinerja pasar modal masih akan bertumbuh. Meskipun tahun ini target perusahaan yang melakukan IPO tidak tercapai, tapi tahun depan diharapkan bisa menarik 32 emiten masuk pasar modal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tahun 2014 lebih rendah daripada target BEI yakni 30 yang kami targetkan tapi yang tercatat hanya 24 emiten. Memang banyak emiten yang sedianya go public di 2014 mengundurkan waktu IPO karena pemilihan DPR dan presiden," terang dia.

Bursa saham, kata Ito, akan tetap menarik bagi para investor di pasar modal baik lokal maupun asing.

Pembelian bersih investor asing atau foreign net buy di tahun ini tercatat lebih dari Rp 40 triliun. Angka ini jauh lebih tinggi dari posisi tahun 2013 yang mencapai Rp 20,6 triliun.

"Net sell (jual bersih) sekitar Rp 10 triliun bulan ini. Tapi asing masuk Rp 20,6 triliun di 2013, sementara 2014 lebih dari Rp 40 triliun, artinya mereka bawa teman-temannya ke sini," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida menambahkan, pergerakan pasar saham tahun depan diperkirakan akan lebih baik dari tahun ini.

Pengaruh domestik soal kondisi politik mulai mereda, sementara dampak pengaruh ekonomi global sudah diantisipasi oleh para pelaku pasar.

"Banyak dinamika terjadi di 2014 tapi pertumbuhan menggembirakan. Tahun 2015 akan stabil, pertumbuhan minimal sama. IHSG nggak hanya dipengaruhi domestik tapi juga global. Kalau global negatif, itu akan berdampak ke Indonesia tapi kita mempersiapkan market, antisipasi gejolak, sehingga tidak terlalu mengganggu pasar kita," pungkasnya.

(drk/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads