Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu berhasil bertahan di zona hijau di hari perdagangan pertama 2015. Indeks tidak pernah menyentuh teritori negatif.
Menutup perdagangan Jumat (2/1/2015), IHSG berada di posisi 5.242,77, naik 15,82 poin atau 0,3%. Sementara Indeks LQ45 ditutup 903,13, menguat 4,55 poin atau 0,51%.
Mengawali perdagangan 2015, bursa saham Amerika Serikat (AS) berjalan datar akhir pekan lalu. Para pelaku pasar sepertinya baru akan 'panas' pada awal pekan depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang yang terbatas karena sudah naik cukup tinggi dan mendekati level tertingginya. Aksi ambil untung juga membayangi perdagangan.
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
- Indeks Nikkei 225 anjlok 196,26 poin (1,12%) ke level 17.254,51.
- Indeks Straits Times melemah 16,43 poin (0,49%) ke level 3.354,16.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Bosowa Sekuritas
EIDO -0.66%, VIX -7.34%, sedangkan iShare MSCI Emerging Markets Index (ETF) turun moderat -0.52%, di mana Indeks bursa dunia cukup bervariasi.Pasar saham Wall Street (DJIA +0.06%) ,sedangkan Eropa (DAX Jerman -0.42%) sedangkan Asia juga positif(HSI hongkong +1.07%) di tengah sepinya perdagangan pada jumat pekan lalu, Consumer Confidence Index AS naik ke 92.6 dari 88.7,Initial Jobless Claims AS naik ke 298k dari 281k, HSBC Manufacturing PMI China naik ke 49.6 dari 49.5, lemahnya pertumbuhan ekonomi di Zona Eropa, serta Lithuania resmi bergabung dengan Zone Euro.
Dari dalam negeri, penutupan pekan lalu (03/01) naik tipis(+0.3% ke level 5,242) ditengah kembali terpuruknya rupiah -1.27% terhadap Dolar AS mendekati level 12,545 Rupiah per Dolar AS, kemungkinan BI akan menurunkan BI Rate menjadi 7.5%, serta tingginya Inflasi di Bulan Januari 2015. Proyeksi kami, hari ini IHSG berpeluang bergerak dalam ruang yang sempit dan cenderung melemah, sambil menanti laporan keuangan Emiten dan katalis lainnya.
Kami merekomendasikan Investor BUY saham yang prospektif dan berfundamental bagus seperti INDF, PGAS, ASRI, WIKA, serta ADRO.
First Asia Capital
Di hari perdagangan pertama tahun 2015, IHSG berhasil bertahan di zona hijau dan ditutup menguat di level 5242.77 naik 15,82 poin atau sebesar 0,3%. Sepanjang hari perdagangan masih belum kembali ke level normal, Hanya terjadi 155.661 kali transaksi yang melibatkan 5,6 miliar unit saham senilai Rp 4,57 triliun. Sebanyak 149 saham menguat, 136 melemah, dan 79 stagnan. Selain itu terjadi pelemahan pada nilai tukar rupiah yang telah kemblai menyetuh level 12.500.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi tahunan nasional pada 2014 mencapai 8,36%. Besaran inflasi tahun lalu lebih kecil ketimbang yang terjadi di tahun 2013 yaitu 8,38%. Sedangkan inflasi bulan Desember saja naik 2,46%. Bank Indonesia menyatakan, inflasi bulan Desember 2014 meningkat tinggi dan sedikit melebihi perkiraan bank sentral sebelumnya, yaitu dikisaran 2,1%-2,2%. Selain itu BPS mencatat neraca perdagangan pada November 2014 defisit sebesar US$ 425,7 juta. Penyebabnya karena penurunan ekspor, sedangkan kegiatan impor masih tinggi. Secara akumulasi sepanjang 2014, neraca perdagangan Indonesia pun masih negatif US$ 2,07 miliar.
Sementara dari bursa global perdagangan sepi kembali mewarnai perdagangan. Beberapa data ekonomi juga dirilis. Purchasing Managers' Index China bulan Desember turun ke level 50,1, berbanding 50,3 pada November. PMI di atas 50 menunjukkan ekspansi manufaktur, sedangkan di bawahnya menunjukkan kontraksi. Selain itu penurunan bursa Ibovespa di Brasil juga memberikan sentimen negatif ke emerging market.
Perdagangan pada hari ini akan kembali ke level normal. IHSG masih diringi dengan aksi profit taking. Pelemahan rupiah akan menjadi sorotan besar apakah masih berlanjut atau tidak. Aksi jual dari investor asing juga masih akan berlanjut. Selain itu kenaikan elpiji dan tarif listrik akan melemahkan daya beli masyarakat sehingga sektor konsumsi berpotensi melemah.











































