Bakrie Brothers Ubah Utang Rp 5,2 Triliun Jadi Saham Tahun Ini

Bakrie Brothers Ubah Utang Rp 5,2 Triliun Jadi Saham Tahun Ini

- detikFinance
Rabu, 14 Jan 2015 18:00 WIB
Bakrie Brothers Ubah Utang Rp 5,2 Triliun Jadi Saham Tahun Ini
Foto: Reuters
Jakarta - PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) berniat mengkonversi sebagian utangnya menjadi saham tahun ini. Nilai utang yang akan diubah jadi saham sekitar Rp 4,5 triliun sampai Rp 5,2 triliun.

"Perkiraan waktu pelaksanaan rencana konversi utang menjadi saham adalah pada tahun 2015," kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan BNBR R.A. Sri Dharmayanti dalam keterangan tertulis, Rabu (14/1/2015).

Saat ini, kata dia, Perusahaan sedang bernegosiasi dengan para pihak terkait dalam rangka restrukturisasi utang. Selain mengubah jadi saham, Perseroan akan melunasi utang dengan mencari pinjaman bank dan penjualan aset.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain itu sumber pendanaan pelunasan utang adalah melalui pinjaman bank (refinancing) dan atau dengan cara penjualan sejumlah aset Perseroan," katanya.

Namun sayangnya, tidak disebutkan berapa total utang perusahaan saat ini. Tahun ini, emiten berkode BNBR itu akan menggarap berbagai proyek, mulai dari PLTU hingga jalan tol. Berikut rinciannya:

1. PLTU Tanjung Jati A
Estimasi nilai proyek Rp 29 triliun. Proyek ini diperkirakan rampung 2019 untuk Unit 1 dan 2020 Unit 2. Perseroan mengaku telah berhasil menemukan lokasi baru untuk proyek ini di daerah Cirebon.

2. Jalan Tol Cimanggis-Cibitung
Proyek yang diprediksi rampung 2018-2019 ini memakan biaya hingga Rp 4,52 triliun. Hambatan dalam proyek ini adalah pembebasan lahan.

3. Pipa Gas Kalija
Untuk tahap pertama proyek ini membutuhkan dana Rp 2,5 triliun. Perseroan sudah menemukan alternatif sumber gas lain yaitu blok Kepodang di lepas pantai sebelah utara Jawa Tengah.

4. Peningkatan Kapasitas Produksi Bahan Bangunan dan Komponen Otomotif
Proyek bernilai Rp 3 triliun ini diperkirakan selesai 2019 mendatang. Kerjasama tengah dijajaki dengan pemain internasional. Potensi kerjasama termasuk transfer teknologi dan investasi.

(ang/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads