PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dapat suntikan dana Rp 7 triliun dari pemerintah. Dananya akan digunakan untuk ekspansi usaha.
General Manager PT Logam Mulia Business Unit, βanak usaha Antam, Dody Martimbang menuturkan, suntikan dana yang bakal diberikan pemerintah akan dipergunakan untuk membiayai berbagai proyek.
"Ada beberapa proyek yang sekarang sedang berjalan. Misalnya optimalisasi pabrik feronikel kita, ada juga pabrik alumina kita," tutur Dody saat ditemui di kantor Antam, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (19/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dana tersebut bakal digunakan untuk membeli bahan baku berupa anode slime dari PT Smelting Gresikβ. Dody mengatakan, ke depan, Antam bakal mengolah sebanyak 2.000 ton anode slime dari PT Smelting Gresik lalu diolah dan bisa menghasilkan 20 ton emas (asumsi rata-rata kandungan emas 1% di setiap ton anode slimeβ).
"Juga untuk proyek yang skala besar yaitu yang anoda slime ini. Skala besarnya nanti yang 2.000 ton," tambahnya.
Namun, Dody tak menyebut berapa rincian modal untuk masing-masing proyek tersebut. Di tempat terpisah, Direktur Operasi PT Antam, Tedyβ Badrujaman mengatakan hal senada.
Dia mengatakan, suntikan modal yang diberikan pemerintah bakal digunakan untuk membiayai proyek-proyek perseroan.
"Untuk proyek seperti FHT (feronikel Halmahera Timur) lalu ada SGA (smelter grade alumina)," tuturnya.
Meski demikian, dia enggan menyebutkan berapa besaran dana suntikan pemerintah yang bakal diterima perseroan. "Ini sedang dibicarakan. Itu kan harus disetujui DPR, dari pemerintah memberikan sekian dana," tutupnya.
Antam merupakan satu dari sekian BUMN yang mendapatkan bantuan modal pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMA)β. Menteri BUMN Rini Soemarno sempat menyebutkan, Antam mendapatkan jatah sebesar Rp 7 triliun dari total Rp 30 triliun yang diajukan pemerintah ke DPR.
"Iya, Rp 7 triliun," tutur Rini beberapa waktu lalu.
(zul/ang)











































