Bursa Regional Bantu IHSG Menguat

Rekomendasi Saham

Bursa Regional Bantu IHSG Menguat

- detikFinance
Rabu, 21 Jan 2015 08:52 WIB
Bursa Regional Bantu IHSG Menguat
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin naik 13 poin, balik arah ke zona hijau berkat aksi beli investor domestik. Dana asing Rp 337 miliar mengalir keluar lantai, total sudah Rp 2,7 triliun sejak awal tahun.

Menutup perdagangan, Selasa (20/1/2015), IHSG menguat 13,997 poin (0,27%) ke level 5.166,090. Sementara Indeks LQ45 naik 3,636 poin (0,41%) ke level 890,900.

Wall Street bergerak datar setelah International Monetary Fund (IMF) memangkas target pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2015 dan 2016. Pelaku pasar memprediksi bank sentral di dunia akan mengambil langka agresif untuk menggenjot ekonomi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones naik tipis 3,66 poin (0,02%) ke level 17.515,23, Indeks S&P 500 bertambah 3,12 poin (0,15%) ke level 2.022,54 dan Indeks Komposit Nasdaq menguat 20,46 poin (0,44%) ke level 4.654,85.

Hari ini IHSG diperkirakan bisa melanjutkan penguatan dengan bantuan dari positifnya bursa-bursa di Asia. Penguatan ini masih akan dihambat aksi jual investor asing.

Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:

  • Indeks Nikkei 225 melemah 108,25 poin (0,62%) ke level 17.258,05.
  • Indeks Straits Times bertambah 9,07 poin (0,27%) ke level 3.343,09.

Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Mandiri Sekuritas
Pasar saham Amerika Serikat (AS) semalam ditutup menguat. Indeks Dow Jones Industrial Avg naik tipis +0,02%, sedangkan indeks S&P500 terapresiasi sebesar +0,15%.

Dari pasar Asia, pergerakan indeks utama regional pagi ini variatif. Indeks Nikkei 225 (Jepang) melemah sebesar -0,43%, sedangkan indeks KOSPI Composite (Korea Selatan) menguat +0,05%.

Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas terkoreksi. Harga minyak mentah WTI turun -4,81% ke level US$46,35 per barel, sedangkan harga emas Comex melemah -0,04% ke posisi US$1.293,70 per troy ounce.

Dari dalam negeri, pemerintah menargetkan defisit anggaran sebesar 1,9% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada RAPBNP 2015, atau turun dari target APBN 2015 yang sebesar 2,21%. Dengan demikian, total kebutuhan pembiayaan juga turun dari Rp245,9 triliun menjadi Rp225,9 triliun.

Sementara untuk menutup defisit fiskal di RAPBNP 2015, pemerintah berencana menerbitkan samurai bonds, global bonds, sukuk global, dan euro bonds. Pembiayaan dari obligasi valas ini direncanakan maksimal 20% terhadap total kebutuhan pembiayaan.

Analis Teknikal Mandiri Sekuritas sendiri mengungkapkan jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan. Pada perdagangan hari ini, IHSG akan bergerak di kisaran support 5.123 dan resistance 5.206.

Waterfront Securities
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 20 Januari 2015 ditutup menguat 0,27% pada level 5166, setelah sempat bergerak melemah hingga level 5121. Sektor pertambangan menyumbangkan kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp337,6 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang terutama dipicu oleh reli pada saham sektor teknologi, ditengah kecemasan akan perlambatan ekonomi dunia. IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dengan penurunan yang paling besar dalam tiga tahun terakhir. IMF memprediksi penurunan terjadi pada hampir semua negara kecuali AS, lebih dari potensi pertumbuhan karena turunnya harga minyak mentah.menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2015 menjadi 3,5% dari proyeksi sebelumnya 3,8% dan pertumbuhan tahun 2016 menjadi 3,7% dari 4%. Sementara itu ertumbuhan ekonomi China tahun 2014 sebesar 7,4%, turun dari 2013 yang sebesar 7,7% dam di bawah target 7,5%. Pertumbuhan pada Q4 2014 sebesar 7,3%, lebih baik dari estimasi yang sebesar 7,2%. Indeks bursa Eropa kembali ditutup menguat dipicu oleh spekulasi bahwa ECB akan mengumumkan program pembelian obligasi pada pertemuan Kamis 22 Januari ini. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari diperkirakan bergerak cenderung mixed. IHSG diperkirakan berada di kisaran level 5125-5195. Rekomendasi: BMRI, BBNI, TLKM, ASII, BBCA, ADHI, BSDE, HRUM, ADRO.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads