Saham Produsen Bir Lesu, Analis: Hanya Sebatas Sentimen

Saham Produsen Bir Lesu, Analis: Hanya Sebatas Sentimen

- detikFinance
Selasa, 03 Feb 2015 11:10 WIB
Saham Produsen Bir Lesu, Analis: Hanya Sebatas Sentimen
Jakarta - Saham-saham produsen minuman beralkohol (minol), yaitu PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) dan PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) sudah bergerak lesu sejak diumumkan larangan minimarket menjual bir oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) pekan lalu.

Sejak awal pekan dua saham tersebut sudah bergerak negatif. Hari ini masih ada satu yang turun, sementara satu lagi stagnan. Menurut Kepala Riset Woori Korindo Securities, Reza Priyambada, koreksi yang terjadi di dua saham tersebut hanya sebatas sentimen.

"Ini baru sebatas sentimen. Hampir sama kayak misalnya di industri rokok ada rencana kenaikan cukai atau larangan merokok di tempat umum. Begitu wacana keluar langsung bikin harga saham turun. Sama halnya di DLTA dan MLBI," ujarnya ketika dihubungi detikFinance, Selasa (3/2/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reza menambahkan, kabar larangan dari pemerintah itu yang menjadi sentimen negatif di mata pelaku pasar. Akibatnya, banyak investor melepas saham yang bersangkutan.

"Nanti pada praktiknya tidak akan terlalu berpengaruh. Penjualan minuman keras itu selama ini memang lebih banyak dilakukan di kafe atau tempat dugem," ujarnya.

Selain di tempat-tempat itu, kata Reza, penjualan bir juga masih tinggi di supermarket dan toko grosir. Sehingga Reza memprediksi harga sahamnya bisa naik lagi setelah implementasi larangan itu nanti berlaku.

Saat ini memang banyak pelaku pasar melepas saham dua produsen bir itu sambi mencari-cari informasi mengenai seberapa jauh imbas dari larangan itu.

"Lebih bagus kalau manajemen bisa menjelaskan pengaruhnya sebesar apa. Kalau misalnya tidak terlalu terpengaruh atau terpengaruh tapi sedikit, itu bisa membuat harga sahamnya naik lagi," jelasnya.

Hingga pukul 11.00 waktu JATS, harga saham produsen Bir Bintang berada di level Rp 11.775 per lembar, turun 25 poin (0,21%).

Sahamnya sudah ditransaksikan 3 kali dengan volume 3 lot senilai Rp 3,5 juta. Sahamnya tidak terlalu ramai diperdagangkan meski sudah dipecah 100:1 dari nilai sebelumnya yang mencapai lebih dari satu juta rupiah per lembar

Sementara saham DLTA hingga siang ini masih stagnan tanpa diperdagangkan sama sekali. Saham produsen Angker Bir berada di kisaran Rp 340.000 per lembar.

(ang/hds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads