Bank Yang Masih 'Batuk-batuk' Diminta Tak Terbitkan Obligasi
Selasa, 01 Feb 2005 10:17 WIB
Jakarta - Bursa Efek Surabaya melihat banyaknya rencana perbankan menerbitkan obligasi sebagai sesuatu hal yang wajar. Namun BES akan meminta bank yang kondisinya belum baik alias masih batuk-batuk untuk tidak menerbitkan obligasi dulu. "Kalau soal obligasi masih normal saat ini karena mereka tujuannya untuk menutup kebutuhan pendanaan jangka panjangnya," kata Dirut BES Hindarmojo Hinuri disela-sela Seminar di Graha Niaga, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (1/2/2005).Hindarmojo menambahkan, dari sisi BES, akan selalu melihat track record dari masing-masing bank. "Saya selalu mengatakan, selama rekam jejak atau track recordnya bagus tidak ada problem. Tapi kalau track recordnya batuk-batuk ya, gak usah dulu lah," katanya.Hindarmojo melihat, keinginan perbankan untuk menerbitkan obligasi maupun subt debt memang lebih disebabkan oleh kebutuhan pembiayaan jangka panjang terutama makin besarnya kebutuhan pembiayaan untuk sektor properti selama 2 tahun terakhir. Kebutuhan pembiayaan jangka panjang menurutnya, ini akan semakin besar jika proyek infrastruktur sudah jalan. "Untuk pembiayaan properti atau infrastruktur, ya yang cocok memang obligasi, supaya tidak terjadi mismatch," ujarnya.Meski demikian, kata dia, sejauh ini belum ada kalangan perbankan yang merealisasikan penerbitan obligasinya lewat BES walaupun memang sudah banyak yang menyatakan keinginannya. "Sekarang sudah banyak yang halo-halo. Mereka memang sekarang ini tidak langsung masuk. Sedangkan untuk penerbitan subt debt, tampaknya ada ketentuan yang sangat ketat dari BI setelah munculnya kasus Bank Global kemarin," demikian Hindarmojo.
(qom/)