IHSG Berpotensi Menguat

Rekomendasi Saham

IHSG Berpotensi Menguat

- detikFinance
Rabu, 11 Feb 2015 08:50 WIB
IHSG Berpotensi Menguat
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin jatuh lebih dalam pada perdagangan Sesi II. Perdagangan yang sepi menyeret Indeks ke zona merah dan semakin jauh dari rekor baru.

Mengakhiri perdagangan, Selasa (10/2/2015), IHSG berada di posisi 5.321,47. Melemah 26,99 poin (0,5%). Indeks LQ45 melemah 5,38 poin (0,58%) menjadi 920,9.

Wall Street berakhir positif dengan harapan negosiasi Yunani bisa memberi kestabilan dalam ekonomi Uni Eropa. Saham Apple menembus rekor tertinggi dan menjadikannya perusahaan Amerika Serikat (AS) pertama yang bernilai lebih dari US$ 700 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 139,55 poin (0,79%) ke level 17.868,76, Indeks S&P 500 melonjak 21,85 poin (1,07%) ke level 2.068,59 dan Indeks Komposit Nasdaq melaju 61,63 poin (1,3%) ke level 4.787,65.

Hari ini IHSG diperkirakan berpotensi menguat jika melihat sentimen dari bursa global. Aksi beli asing akan jadi penentu pergerakan IHSG.

Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:

  • Indeks Hang Seng naik tipis 7,10 poin (0,03%) ke level 24.528,10.
  • Indeks Komposit Shanghai melonjak 46,47 poin (1,50%) ke level 3.141,59.

Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Mandiri Sekuritas
Pasar saham Amerika Serikat (AS) semalam ditutup menguat. Indeks Dow Jones Industrial Avg naik sebesar +0,79%, sedangkan indeks S&P500 terapresiasi sebesar +1,07%.

Dari pasar Asia, pergerakan indeks utama regional pagi ini juga menguat. Indeks KOSPI Composite (Korea Selatan) naik +0,26%.

Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga terapresiasi. Harga minyak mentah WTI naik +1,52% ke level US$50,78 per barel. Sedangkan harga emas Comex menguat +0,22% ke posisi US$1.234,90 per troy ounce.

Dari dalam negeri, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan 159 rancangan undang-undang (RUU) yang masuk ke dalam program legislasi nasional (Prolegnas) 2015-2019. Dari jumlah tersebut, sebanyak 37 di antaranya menjadi RUU prioritas yang akan dibahas pada tahun ini.

Analis Teknikal Mandiri Sekuritas sendiri mengungkapkan jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat. Pada perdagangan hari ini, IHSG akan bergerak di kisaran support 5.253 dan resistance 5.375.

Waterfront Securities
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 10 Februari 2015 ditutup melemah 0,51% pada level 5321. Sektor konsumer menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing melakukan net buy Rp257,5 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang dipicu oleh optimisme bahwa Yunani akan mencapai kesepakatan dengan kreditornya. Yield obligasi Yunani dengan tenor 3 tahun mengalami penurunan. Harga minyak mentah dan tembaga mengalami penurunan setelah laju inflasi China melambat pada level terendah selama lima tahun terakhir. Jerman menyatakan tidak ada rencana untuk melakukan pembahasan dan memberi lebih banyak waktu lagi kepada Yunani. Sedangkan Menteri Keuangan Yunani menyatakan tidak ada niat untuk mengingkari perjanjian bailout yang sudah ada atau membuat anggaran meleset. Komisi Eropa menyatakan tidak ada proposal resmi untuk menyelesaikan masalah utang Yunani, meskipun terjadi pembicaraan yang intensif menjelang serangkaian pertemuan para menteri keuangan area euro dan para pemimpin Uni Eropa di Brussels pada hari ini. Sementara itu jumlah lapangan kerja AS yang dibuka meningkat menjadi 5,03 juta pada bulan Desember, yang merupakan level tertinggi sejak Januari 2001. Untuk indeks Harga Saham Gabungan hari diperkirakan bergerak cenderung mixed. IHSG diperkirakan berada di kisaran level 5296-5377. Rekomendasi:BSDE, BMRI, INTP, BBCA, BBRI, AKRA, ASII, KLBF.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads