"Konflok Polri-KPK itu bagi investor asing hanya snapshot atau potongan kecil. Mereka tidak menggap sebagai masalah besar, dan tetap memandang Indonesia sebagai primadona untuk investasi," kata Ekonom Universitas Gajah Mada sekaligus Komisaris Independen Permata Bank Tony Prasetiantono, di acara Economy & Business Outlook 2015, dan HUT PT Metropolitan Land (Metland) ke-21, di Rizt Carlton Pacific Place, Jakarta, Senin (16/2/2015).
Salah satu buktinya, kata Tony, terus menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang terus menguat, di tengah keputusan pengadilan atas kasus praperadilan Budi Gunawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tony menambahkan, investor asing menilai kebijakan pemerintah menghapus subsidi pada bensin premium sudah tepat karena anggaran subsidi bisa dialihkan ke infrastruktur. Hal ini yang membuat investor tambah yakin investasi di Indonesia.
"Artinya ruang fiskal Indonesia makin lebar, apalagi subsidi dialihkan ke infrastruktur, dan dana infrastruktur kita saat ini melonjak hingga Rp 120 triliun menjadi Rp 282 triliun. Angka yang sangat-sangat besar, jika dibandingkan penyerapan dana infrasturktur tahun lalu yang hanya Rp 160-an triliun," tutupnya.
Siang tadi, IHSG sempat menyentuh rekor intraday tertinggi di level 5.384. Sore ini IHSG merah terkena aksi ambil untung setelah naik tinggi.
(rrd/ang)