Polemik KPK-Polri Mereda, IHSG Tembus Rekor Baru

Polemik KPK-Polri Mereda, IHSG Tembus Rekor Baru

- detikFinance
Jumat, 20 Feb 2015 11:05 WIB
Polemik KPK-Polri Mereda, IHSG Tembus Rekor Baru
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpotensi mencetak rekor baru. Salah satu sentimen positif yang memberi dorongan Indeks adalah meredanya kisruh antara Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Rabu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk membatalkan pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri, tetapi pada saat bersamaan Jokowi juga memberhentikan sementara pimpinan KPK Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.

Selain itu, Jokowi juga menunjuk mantan ketua KPK Taufiqurrachman Ruki, deputi pencegahan KPK Johan Budi, dan pakar hukum pidana Indriyanto Seno Adji sebagai PLT pimpinan (KPK).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menilai keputusan itu adalah aksi untuk menurunkan tensi yang sedang memuncak antara KPK dan Polri. Tidak diragukan lagi bahwa pasar saham akan menyikapi keputusan tersebut dengan positif," kata Kepala Riset Mandiri Sekuritas, John Rachmat, dalam risetnya, Jumat (20/2/2015).

"Kami melihat investor asing menilai polemik KPK vs POLRI adalah hal minor yang entah bagaimana sudah berlalu dengan penurunan pasar saham yang sedikit," tambahnya.

Joh menambahkan, pelaku pasar masih harus memantau perkembangan antara KPK-Polri ini. Pasalnya, selain Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, dua komisioner KPK lain juga sedang berada dalam tahap investigasi untuk satu atau lebih kasus pidana.

Selain itu, sebanyak 21 pegawai juga sedang diinvestigasi Polisi karena mereka memiliki senjata api yang izinnya sudah kadaluarsa.

"Kami menilai KPK memang masih akan berjalan, tetapi dengan versi yang lebih jinak karena sudah dijinakkan. Kami menilai nantinya tidak ada investigasi korupsi KPK di lembaga peradilan, kejaksaan dan penuntutan, serta Polisi," ujarnya.

Ia menilai, praktik korupsi yang kebal hukum akan menghancurkan prospek ekonomi Indonesia untuk jangka panjang.

"Karena itu, ketika IHSG kemungkinan akan melanjutkan apresiasi yang kuat, saat ini tren penguatan tersebut lebih didorong oleh sentimen dibandingkan dengan fundamental. Kami sedang mengkaji prediksi dan rekomendasi kami untuk IHSG," jelasnya.

Pada perdagangan hari ini, IHSG mencetak rekor intraday tertingginya di level 5.427. Perdagangan masih berjalan dan ada potensi IHSG cetak rekor lebih tinggi.

(ang/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads