Membuka perdagangan pagi tadi, naik 18,1 poin (0,3%) ke level 5.457,94 mengikuti pergerakan Wall Street dan bursa regional. Di dalam negeri, investor menantikan paket kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.
Indeks cuma sempat naik hingga posisi tertinggi di 5.462,588 sebelum akhirnya jatuh ke zona merah. Aksi beli selektif investor domestik gagal menahan Indeks positif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua sektor masih bisa menguat, yaitu infrastruktur dan perdagangan. Delapan sektor lainnya loyo akibat tekanan jual.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 133.244 kali dengan volume 3,04 miliar lembar saham senilai Rp 2,795 triliun. Sebanyak 117 saham naik, 127 turun, dan 80 saham stagnan.
Bursa-bursa regional rata-rata bergerak menguat hingga siang hari ini. Bursa saham Singapura yang menemani BEI di zona merah.
Kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
- Indeks Nikkei 225 melonjak 280,01 poin (1,47%) ke level 19.271,12.
- Indeks Hang Seng naik 68,94 poin (0,29%) ke level 23.866,90.
- Indeks Komposit Shanghai menguat 14,23 poin (0,42%) ke level 3.363,55.
- Indeks Straits Times turun 6,12 poin (0,18%) ke level 3.367,48.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 875 ke Rp 53.200, Astra Agro (AALI) turun Rp 600 ke Rp 25.550, Indocement (INTP) turun Rp 325 ke Rp 22.175, dan Blue Bird (BIRD) turun Rp 175 ke Rp 10.050.
(ang/hds)











































