Rupiah terus melemah bahkan beberapa waktu lalu nyaris menyentuh level di atas Rp 13.000 per dolar AS. Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Gus Irawan menilai pemerintah tak serius menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Soal rupiah kita terpuruk, bagi saya pemerintah enggak serius," kata dia dalam Seminar Nasional Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia (BPD-SI) di kantor Asbanda Menara MTH Lantai 8, Jalan MT Haryono, Jakarta, Rabu (25/3/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang paling lahap dengan dolar AS itu BUMN juga, ini di mana pemerintah? Transaksi BUMN satu dan lainnya padahal masih di Indonesia mereka masih pakai dolar," katanya.
Gus juga mengkritisi soal kebijakan rezim devisa bebas di dalam negeri sehingga rupiah terus tertekan. Harusnya, kata dia, perlu ada kebijakan agar investor asing tidak bebas keluar masuk melakukan transaksi di dalam negeri.
UU Jaring Pengamanan Sistem Keuangan (JPSK) perlu diperbaiki agar bisa antisipasi terjadinya krisis keuangan.
"Nah, kita ingin juga rezim devisa bebas kita koreksi, JPSK juga sekaligus UU perbankan, ini bagian yang saling dukung, teman-teman OJK tolong kasih masukan," imbuhnya.
(drk/ang)











































