Restrukturisasi Utang Cipta Panelutama Tuntas Agustus 2005

Restrukturisasi Utang Cipta Panelutama Tuntas Agustus 2005

- detikFinance
Jumat, 11 Feb 2005 12:21 WIB
Jakarta - PT Cipta Panelutama Tbk (CITA) perusahaan yang bergerak dalam industri furniture menargetkan restrukturisasi utang dengan krediturnya Milkiway Capital Limited sebesar Rp 21,277 miliar tuntas pada Agustus 2005. "Dalam enam bulan setelah RUPS selesai. Jadi sekitar Agustus nanti restrukturisasi utang diharapkan rampung," kata Yusak Lumba Pardede, Direktur Cipta Panelutama dalam paparan publik yang berlangsung di Gedung BEJ, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat,(11/2/2005). Milkiway sebagai kreditur perusahaan telah setuju melakukan konversi utang valas dengan kurs Rp 9.000 per dolar untuk menyelesaikan utang perseroan. Sehingga total utang perseroan yang akan direstrukturisasi tinggal sebesar Rp 21,277 miliar. Dalam restrukturisasi utang tersebut, perseroan mendapatkan penghapusan utang sebesar Rp 4,019 miliar. Hal ini menurut Yusak, sesuai dengan Letter of Agreement pada 3 Januari 2005 yang disepakati dengan Milkiway. Selain itu, dalam restrukturisasi tersebut perseroan akan melakukan pembayaran tunai sebesar Rp 1,1 miliar, pengalihan aktiva tetap perseroan berupa bangunan dan mesin pabrik senilai Rp 12,223 miliar maupun pengalihan uang muka pembeliah tanah sebesar Rp 2,933 miliar. Milkiway menjadi kreditur baru perseroan setelah menerima pengalihan utang perseroan dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang mengelola dana bekas PT Bank Umum Serivitia sebesar US$ 1,508 juta, terdiri dari utang pokok sebesar US$ 1,158 juta dan bunga sebesar US$ 350,107 ribu. Sedangkan utang perseroan dari PT Bank Inter-Pacific Tbk juga dialihkan ke Milkiway sebesar US$ 559,184 ribu dan Rp 2,664 miliar. Menurut Yusak, perseroan dan kreditur telah melakukan Debts Restructuring Agreement pada 20 Desember 2004 dan Letter of Agreement pada 3 Januari 2005. Yusak juga menjelaskan, hingga akhir tahun 2004 perseroan membukukan rugi bersih belum diaudit sebesar Rp 3,5 miliar. Hal ini disebabkan oleh turunnya kinerja perseroan akibat berkurangnya penjualan ekspor perseroan ke Timur Tengah seiring dengan adanya kenaikan harga bahan baku. Sedangkan pendapatan per tahun 2004 sebesar Rp 48,5 miliar. Per September 2004 perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp 1,65 miliar dan penjualan sebesar Rp 38,85 miliar. Rugi bersih tersebut juga disebabkan adanya kerugian selisih kurs mengingat utang perseroan per akhir 2004 masih didominasi dalam valas. Utang tersebut berasal dari Bank Inter-Pacific sebesar US$ 559,184 ribu dan berasal dari ex BPPN sebesar US$1,508 juta. Untuk tahun 2005 perseroan menargetkan penjualan naik sebesar 5 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 48,5 miliar dengan gross margin tahun 2005 naik sekitar 12 persen. Kenaikan tersebut menyusul rampungnya restrukturisasi utang sebesar Rp 21,277 miliar dengan Milkiway Capital Limited maupun karena adanya outsourcing (pendanaan) dari luar. (qom/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads