Tak lama lagi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan merombak jajaran direksi. Pergantian akan dilakukan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Juni mendatang.
Lima orang sudah menyatakan siap bersaing untuk mendapatkan kursi pimpinan tertinggi di BEI. Selain menjadi jabatan bergengsi, dirut BEI juga digaji cukup besar, sekitar Rp 200 juta per tahun.
Tak hanya direksi saja yang digaji besar, komisaris BEI juga dapat gaji yang tidak kecil. Menurut Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Susy Meilina, komisaris BEI gajinya setara 30% dari dirut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika besaran gaji dirut BEI sekitar Rp 200 juta maka komisarisnya bisa mencapai Rp 60 juta per bulan. Selain mendapatkan gaji, komisaris dan direksi BEI juga kecipratan bonus tiap tahun.
Menurut Susy, besaran bonusnya bisa mencapai 17 kali gaji. Namun aturan pemberian bonus ini sudah dirombak sehingga menjadi 6 kali gaji.
"Yang sekarang ini, paket calon direksi menentukan berapa besaran tunjangan yang diinginkan kepada OJK, masing-masing paket beda-beda. Nanti kalau di-approve itu yang bakal jadi tunjangan atau bonus mereka selama 3 tahun ke depan," ujarnya.
Saat ini sudah ada lima paket yang mengajukan diri dan siap bersaing di Pencalonan Direksi Bursa Periode 2015-2018. Setiap paket minimal harus didukung 10 anggota bursa (AB), yang jika digabungkan mewakili 10% dari total frekuensi dan nilai perdagangan efek, terutama saham, di pasar modal selama 12 bulan terakhir.
Lima orang yang berniat mengincar kursi dirut BEI adalah Abiprayadi Riyanto (Presiden Direktur Mandiri Sekuritas), Reynaldi Hermansjah (Direktur Keuangan Jasa Marga), Samsul Hidayat (Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa), Tito Sulistio (Direktur PT MNC Securities), dan Ronald T Andi Kasim (Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia/Pefindo).
Tak hanya dapat gaji besar, lanjut Susy, jadi dirut BEI juga punya gengsi tersendiri. Pasalnya, jabatan sekelas itu bos BEI bisa bergaul dengan banyak orang penting, seperti pejabat negara tetangga, menteri, hingga presiden Republik Indonesia (RI).
"Menjadi direksi BEI sebagian orang menganggapnya merupakan jabatan yang high level position jika di-compare dengan direktur di emiten atau sekuritas. Jadi direksi BEI kan jabatan yang bergengsi," katanya.
(ang/hds)