BEI Targetkan Nilai Transaksi Saham Rp 7 Triliun/Hari

BEI Targetkan Nilai Transaksi Saham Rp 7 Triliun/Hari

- detikFinance
Rabu, 22 Apr 2015 13:30 WIB
BEI Targetkan Nilai Transaksi Saham Rp 7 Triliun/Hari
Jakarta - Meski perekonomian Indonesia masih dibayangi ketidakstabilan perekonomian global, namun Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis nilai transaksi saham harian masih bisa meningkat.

Saat ini transaksi saham harian di BEI mencapai Rp 6,4 triliun/hari. Targetnya hingga akhir tahun bisa mencapai Rp 7 triliun/hari.

Demikian dikatakan Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Uriep Budhi Prasetyo, di acara Institutional Investor Day 2015, di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (22/4/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Transaki harian saat ini Rp 6,4 triliun per hari. Target Rp 7 triliun tahun ini. Bantu doa, Insya Allah bisa," ujar dia.

Uriep menjelaskan, meskipun akan ada dampak belum stabilnya ekonomi global terhadap pasar modal Indonesia, namun sejauh ini pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terpantau baik.

Pasar modal Indonesia bahkan masih tercatat yang terbaik kedua di ASEAN setelah bursa Filipina.

"Alhamdulillah pasar modal kita masih nomor 2 terbaik dibanding negara lain di ASEAN. Kita di bawah setelah Filipina. Memang AS banyak kebijakan baru tapi kita bisa bertahan," jelas dia.

Di samping itu, Uriep mengungkapkan, jumlah investor ritel di pasar modal perlu ditingkatkan, untuk mengantisipasi gejolak atau dampak dari perekonomian global.

"Ritel kuat terhadap guncangan ekonomi global. Investor lokal harus lebih kuat dan jadi tuan rumah sendiri," katanya.

Uriep menyebutkan, untuk menarik banyak investor lokal maupun ritel, pihaknya melakukan berbagai edukasi melalui galeri investasi di berbagai tempat pendidikan.

"Kita punya lebih dari 123 galeri investasi. Punya 19 kantor BEI di daerah. Ini sebagai edukasi supaya investor masuk nggak kapok, nggak lagi ada investasi-investasi nggak jelas di daerah," ucap dia.

Selama ini, kata Uriep, masih minimnya jumlah investor ritel karena telah banyak penghapusan rekening efek terkait tidak aktif.

"Dalam 7-10 tahun terakhir, jumlah investor ritel tidak jauh-jauh dari 200-400 ribu. Itu karena mulai 2006, ada cleaning up data akun atau penghapusan, sebenarnya sudah banyak, kalau nggak pakai ditutup-tutup akun ada 1,2-1,3 juta. Tapi kita fokus pada kualitas bukan kuantitas, jangan sampai SID ada tapi nggak bertransaksi," jelas dia.

Uriep menambahkan, terkait target penambahan 30 emiten di tahun ini, hal tersebut merupakan tugas direksi BEI mendatang.

(drk/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads