Ekonomi RI Melambat, IHSG Naik Tipis 12 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bisa naik tipis 12 poin setelah sempat jatuh ke zona merah. Melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia memberi sentimen negatif.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG naik 12,623 poin (0,25%) ke level 5.153,760 melanjutkan penguatan kemarin. Investor menanti laporan data pertumbuhan ekonomi RI kuartal I-2015.

Investor asing mulai berani berburu saham lagi setelah kemarin-kemarin menarik dananya dari pasar modal. Saham-saham unggulan berpotensi menguat tinggi.

Penguatan Indeks langsung terhambat oleh laporan Badan Pusat Statistik (BPS) soal pertumbuhan ekonomi RI di kuartal I-2015 yang hanya 4,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 5,2%.

Indeks yang sempat naik hingga ke titik tertingginya hari ini di 5.202 langsung terjun bebas ke zona merah. Indeks menyentuh titik terendahnya hari ini di 5.130,638.

Pada penutupan perdagangan Sesi I, Selasa (5/5/2015), IHSG menguat 12,016 poin (0,23%) ke level 5.153,153. Sementara Indeks LQ45 naik 4,219 poin (0,48%) ke level 889,240.

Investor asing memborong saham-saham bank kelas berat, memanfaatkan koreksi yang terjadi. Aksi beli ini berhasil membawa Indeks balik ke teritori positif.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 159.144 kali dengan volume 3,267 miliar lembar saham senilai Rp 3,459 triliun. Sebanyak 134 saham naik, 130 turun, dan 83 saham stagnan.

Bursa-bursa regional pun akhirnya kompak melemah hingga siang hari ini. Pasar saham China menderita koreksi paling dalam.

Kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:

• Indeks Hang Seng jatuh 282,53 poin (1,00%) ke level 27.841,29.
• Indeks Komposit Shanghai anjlok 82,30 poin (1,84%) ke level 4.398,16.
• Indeks Straits Times turun 12,73 poin (0,37%) ke level 3,469.97.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Unilever (UNVR) naik Rp 1.075 ke Rp 44.075, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 550 ke Rp 13.450, Tower Bersama (TBIG) naik Rp 300 ke Rp 8.700, dan SMART (SMAR) naik Rp 250 ke Rp 6.200.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 1.375 ke Rp 5.500, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 1.250 ke Rp 72.500, Indocement (INTP) turun Rp 450 ke Rp 22.350, dan Gudang Garam (GGRM) turun Rp 450 ke Rp 48.550.

(ang/dnl)