Demikianlah diungkapkan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinasi Perekonomian, Jakarta, Jumat (8/5/2015)
"Jadi artinya memang itu pasti karena untuk jaga volatilitas. Tapi secara umum, nilai tukar indonesia sampai tadi pagi, itu depresiasi 6% ytd dan kelihatannya besar itu adalah Turki dan Brasil yang mencapai 13%," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Market itu mengikuti proses negosiasi Yunani dan ada statement Janet Yellen yang mengatakan harga saham di AS sudah kemahalan, dan ini secara umum keliatan bahwa nilai tukar emerging market itu ada pelemahan," paparnya.
(mkl/ang)











































