Perusahaan Properti The Ning King Sasar Ekspansi ke Indonesia Timur

Perusahaan Properti The Ning King Sasar Ekspansi ke Indonesia Timur

Dewi Rachmat Kusuma - detikFinance
Jumat, 12 Jun 2015 11:52 WIB
Perusahaan Properti The Ning King Sasar Ekspansi ke Indonesia Timur
Jakarta - Perusahaan properti logistik PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) terus mengembangkan bisnisnya melalui ekspansi di berbagai wilayah di Indonesia.

Selain di wilayah Jabodetabek, perusahaan milik salah satu orang terkaya RI, The Ning King, ini akan menyasar wilayah Indonesia Timur, Kalimantan dan Sulawesi.

Direktur Utama Perseroan Fernandus Chamsi mengatakan, dalam waktu dekat, perseroan akan mengakuisisi tanah seluas 50-60 hektar yang sebagian besar berlokasi di wilayah Jabodetabek.

Perseroan juga membidik area timur Pulau Jawa dalam jangka pendek, sedangkan untuk jangka panjang menargetkan ekspansi ke luar Pulau Jawa, terutama Kalimantan dan Sulawesi.

"Rencana jangka pendek fokus di Jakarta dan Pulau Jawa dulu, bisa di Bekasi, Jabodetabek, kita akan optimalisasikan masuk ke Jatim. Sulawesi dan Kalimantan itu jangka panjang. Tol sudah buka sudah sampai Cirebon, kami cermati pertumbuhan itu, bisnis kami sangat erat dengan jalur distribusi," jelas dia usai pencatatan saham perdana MMLP di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (12/6/2015).

Fernandus menyebutkan, perseroan telah menyiapkan dana sebesar Rp 900 miliar untuk mengakuisisi lahan tersebut. Dananya diambil dari perolehan Initial Public Offering (IPO).

"Capex Rp 900 miliar untuk pembelian tanah.Pembelian amat sangat selektif, pembelian lahan juga akan sangat kompetitif," terang dia.

Lebih jauh dia menjelaskan, lahan-lahan ini nantinya akan digunakan perseroan untuk memperluas gudang logistik yang sudah ada atau membuat gudang baru.

Menurutnya, prospek bisnis perseroan ke depan masih akan menarik meskipun kondisi perekonomian masih belum kondusif.

"Prospek usaha, bullish dan sangat yakin, cost of handling, warehouse, logistik, itu tidak diperhatikan di masa-masa koreksi, produk kami yaitu produk gudang modern, ini punya potensi baik," jelasnya.

Dia menambahkan, setiap tahunnya perseroan terus melakukan pembaruan harga sewa gudang miliknya. Saat ini, harga sewanya mencapai Rp 60.000-110.000 per meter persegi.

"Kita naikkan harga sewa per tahun sesuai inflasi. Gudang kita okupansi 98%," imbuh Fernandus.

(drk/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads