Pada pembukaan perdagangan, saham perusahaan tambang ini langsung naik 15% ke level tertingginya Rp 2.300 per lembar dari harga penawaran sebesar Rp 2.000 per lembar. Tak butuh waktu lama untuk sahamnya naik ke titik tertinggi di Rp 2.530.
Sahamnya yang telah diperdagangkan pagi ini mencapai 11.000 lot dan ditransaksikan 347 kali dengan nilai Rp 2 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan kandungan mineral berupa mineral, tembaga dan kandungan mineral lainnya dapat memantapkan posisinya sebagai tambang mineral kelas dunia yang dapat memberi nilai tambah bagi stakeholder-nya," Edwin Soeryadjaya Wakil Komisaris Utama Perusahaan dalam sambutannya saat pecatatan saham perdana di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (19/6/2015).
Emiten tambang emas yang mengklaim sebagai yang terbesar setelah Freeport di Indonesia ini tercatat sebagai emiten ke 7 yang melantai tahun 2015 ini atau emiten ke 512 yang melantai sejak BEI berdiri.
Perusahaan ini dikendalikan oleh Grup Saratoga milik keluarga Soeryadjaja dan Sandiaga Uno, Grup Provident Capital, dan pengusaha nasional Garibaldi Thohir yang dikenal sebagai bos Adaro dan baru-baru ini diangkat jadi komisaris BEI.
(dna/ang)











































