GM Marketing PT ICBP Divisi Noodle Julia Atman mengatakan mi instan merupakan salah satu produk yang digemari konsumen di Indonesia. Selain praktis, Indomie dijadikan alternatif makanan pokok selain nasi.
"Secara nasional, tahun lalu kami sudah menjual 12 miliar bungkus Indomie. Indomie selalu dicari karena kan sebagai makanan alternatif pengganti nasi," ujar Julia saat ditemui usai pelepasan mudik Lebaran di Kawasan Parkir Barat JIEXpo, Kemayoranβ, Jakarta, Senin (13/7/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia optimistis, bisnis perseroan masih akan tetap tumbuh di tengah perlambatan ekonomi. Meskipun tidak menyebut angka pasti, Julia mengungkapkan, penjualan Indomie sepanjang tahun ini akan bisa naik hingga double digit dari angka tahun sebelumnya.
"Kami dari divisi noodle, kita nggak ada masalah. Kita cukup stabil. Karena kan produk kita kan kebutuhan pokok. Tahun ini ya kami harapkan bisa stabil, double digit ya," katanya.
Meskipun gandum sebagai bahan pokok Indomie masih berasal dari impor, Julia mengaku, perseroan sudah melakukan berbagai antisipasi agar tidak merugi akibat pelemahan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Kita sudah naikkan harga Januari lalu. Bahan baku kita campur nggak semua impor. Impor ada tapi nggak semua, terbukti sampai hari ini tidak ada masalah, bisnis kita cukup baik," katanya.
Sebagai gambaran, selama Januari-September 2013, perseroan mampu menjual 10 miliar bungkus mi instan Indomie.
(drk/hen)











































