Penguatan IHSG Bisa Sedikit Tertahan

Rekomendasi Saham

Penguatan IHSG Bisa Sedikit Tertahan

Angga Aliya - detikFinance
Kamis, 23 Jul 2015 08:55 WIB
Penguatan IHSG Bisa Sedikit Tertahan
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin menguat 36 poin berkat aksi borong saham oleh investor asing menjelang penutupan perdagangan. Indeks langsung melesat ke 4.900

Mengakhiri perdagangan perdana setelah Lebaran, Rabu (22/7/2014), IHSG ditutup menanjak 36,840 poin (0,76%) ke level 4.906,689. Sementara Indeks LQ45 ditutup melaju 9,716 poin (1,17%) ke level 842,591.

Semalam Wall Street mengalami penurunan dalam 2 hari berturut-turut. Penurunan bursa saham ini disebabkan hasil kinerja perusahaan teknologi yang mengecewakan, termasuk Apple.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indeks Dow Jones turun 68,25 poin (0,38%) ke 17.851,04. Indeks S&P 500 turun 5,06 poin (0,24%) ke 2.114,15. Sementara indeks Nasdaq turun 36,35 poin (0,7%) ke 5.171,77.

Hari ini IHSG diperkirakan masih bisa melanjutkan penguatan meski di kisaran yang terbatas. Sentimen negatif dari pasar global bisa jadi faktor penghambat laju IHSG.

Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:

  • Indeks Nikkei 225 naik 70,47 poin (0,34%) ke level 20.664,14.
  • Indeks Straits Times menguat 11,25 poin (0,33%) ke level 3.370,42.

Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Oso Securities
Setelah libur lebaran berakhir IHSG mampu melaju meski masih sedikit tertahan. Masuknya dana asing ke pasar domestik akhirnya mampu menopang IHSG ke level 4,906.69 atau naik sebesar 0,76% pada perdagangan Rabu (22/7). Sentiment dalam negeri justru tidak terlalu berpengaruh, penguatan IHSG terjadi di tengah terseretnya bursa regional pasca rilisnya data All Industry Activity Index MoM May dan Trade Balance Jepang yang negatif. Hal ini menyebabkan para investor cenderung lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi sampai keadaan market kembali kondusif. Mayoritas indeks sektoral terlihat mengalami kenaikan dimana sektor misc industry memimpin penguatan sebesar 1,70% dan diikuti sektor finance yang naik sebesar 1,41%. Dari data tercatat hanya dua sektor yang mengalami pelemahan yakni sektor agriculture dan mining. Investor asing membukukan net buy sebesar Rp 95,75 miliar.

Sementara itu, seluruh bursa Wall Street berakhir negatif seiring dengan kinerja perusahaan teknologi yang buruk dan tidak sesuai dengan ekspektasi. Pelemahan terjadi di tengah positifnya data MBA Mortgage Applications dan Existing Home Sales yang rilis kemarin. Indeks Dow Jones melemah 0,38% ke level 17,851.04, S&P 500 minus 0,24% ke level 2,114.15 dan Nasdaq turun 0,70% ke level 5,171.77.

Kami memprediksikan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan melanjutkan penguatan yang terjadi pada akhir perdagangan kemarin setelah sebelumnya bergerak sideways sepanjang perjalanannya. Secara teknikal, IHSG masih belum mampu menembus garis middle Bollinger band. Namun, indicator MACD Histogram dan Stochastic menunjukkan adanya indikasi penguatan yang akan terjadi. IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 4,875 – 4,940.

First Asia Capital
Mengakhiri perdagangan perdana setelah Lebaran, Rabu (22/7/2014), IHSG ditutup menanjak 36,840 poin (0,76%) ke level 4.906,689. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 36 poin berkat aksi borong saham oleh investor asing menjelang penutupan perdagangan.Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 95,774 miliar di seluruh pasar. Perdagangan kemarin berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 220.144 kali dengan volume 3,792 miliar lembar saham senilai Rp 5 triliun. Sebanyak 147 saham naik, 118 turun, dan 85 saham stagnan. Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 13.370 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelum lebaran di Rp 13.335 per dolar AS.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Juli 2015 akan melaju pada kisaran 0,6 persen, menyusul kenaikkan harga barang dan jasa yang tak terlalu signifikan selama puasa dan lebaran. Prediksi ini positif bagi pasar karena IHSG sempat jatuh pada bulan Juni akibat tingginya inflasi pada bulan Mei 2015. Akan tetapi BI juga memangkas proyeksi ekonomi Indonesia tahun 2015 dari semula 5,4% - 5,8% menjadi 5% - 5,4%. Selain itu trend penurunan ekspor dan impor juga menjadi kekhawatiran tersendiri.

Sementara dari luar negeri, Bursa saham amerika mengalami koreksi cukup dalam akibat estimasi laba perusahaan tekonologi yang di bawah estimasi. Indeks Dow Jones turun 68,25 poin (0,38%) ke 17.851,04. Indeks S&P 500 turun 5,06 poin (0,24%) ke 2.114,15. Sementara indeks Nasdaq turun 36,35 poin (0,7%) ke 5.171,77. Selain itu turunnya harga komoditas juga masih berlangsung. Harga minyak dunia turun hingga di bawah USD 50 per barrel.

Pada perdagangan hari ini pelaku pasar akan memperhatikan pergerakan rupiah. Pelemahan rupiah masih berpotensi terjadi jika melihat tekanan yang terjadi akibat sentimen dari The Fed dan penurunan pertumbuhan ekonomi. Selain itu sama seperti Amerika, perlu diwaspadai penurunan kineja emiten Q2 2015. Oleh karena itu IHSG diperkirakan akan bergerak negatif dengan rentang support 4850 dan resisten 4930.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads