Sekretaris Perusahaan Berau Coal Gamal H. Wanengpati mengatakan, pihaknya sudah menerima surat dari ACE mengenai perubahan pengendali tidak langsung pada perusahaan.
"ACE menyatakan telah menjadi pengendali di Berau Coal secara tidak langsung karena memiliki 94,19% saham di ARM," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (23/7/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam keterangan tertulisnya, ACE yang merupakan perusahaan terikat hukum Pulau Virgin, menyelesaikan akuisisi ARM pada 15 Juli 2015 pukul 13.00 waktu London. Pembayaran dilakukan pada waktu yang sama.
Sebelumnya, ACE sudah memberikan tawaran harga senilai US$ 150 juta (Rp 2 triliun) untuk menguasai saham perusahaan yang dulu bernama Bumi PLC tersebut. Tawaran dilayangkan supaya Berau bisa punya dana untuk membayar kewajiban-kewajibannya.
Tawaran ini lebih tinggi dibanding yang diajukan Nat yang senilai US$ 100 juta (Rp 1,3 triliun). Akuisisi ARMS oleh Sinarmas ini tidak hanya kepemilikan sahamnya saja, tapi sekaligus restrukturisasi utang senilai total US$ 950 juta yang sebesar US$ 450 juta akan jatuh tempo pada Juli 2015, sementara sisanya akan jatuh tempo pada 2017.
(ang/dnl)