Dalam RUPSLB yang digelar secara maraton dari jam 10.00-17.00 tersebut, rapat pemegang saham tersebut menyepakati pembelian kembali (buyback) saham sebesar 10% pada MNC, Global Mediacom, dan MNC Investama.
Sementara untuk MNC Sky Vision, buyback saham ditetapkan hanya sebesar 5% dari seluruh modal yang ditempatkan. Mewakili MNC Group, Direktur Global Mediacom Syafril Nasution mengungkapkan, untuk MNCM ditetapkan buyback sebesar 10% atau maksimum 1,256 miliar lembar saham dengan nilai buyback Rp 3,2 triliun dengan asumsi harga rata-rata buyback sebesar Rp 2.500 per saham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk buyback Bakti Investama (BHIT) juga ditetapkan 10%," kata Syafril di MNC Tower usai RUPSLB, Senin (27/7/2015). Namun perseroan, sambung Syafril, tidak merinci berapa harga maksimum dari buyback emiten tersebut.
Emiten terakhir, yakni MSKY, buyback hanya ditetapkan sebesar 5% dari 353 juta lembar saham atau nilai maksimum sebesar Rp 636 miliar dengan asumsi rata-rata harga Rp 1.800 per saham.
Wakil direktur utama MNC Investama Darma Putra mengatakan, aksi korporasi tersebut akan dimulai sejak besok hingga 18 bulan ke depan.
"Akan secepatnya, harga buyback ideal kami belum ditetapkan. Kalau menurut perusahaan harganya sudah sangat murah akan langsung kita lakukan buyback," ujar Darma.
Sementara untuk pendanaan aksi buyback tersebut, lanjut Darma, akan didanai kas internal dan pinjaman jika diperlukan.
"Itu (buyback) dananya sumbernya dari kemampuan masing-masing perusahaan, bisa dari cash kita. Apabila memang diperlukan kita akan pakai dana pinjaman," jelas Darma.
Bertindak sebagai penjamin emisi dalam buyback empat emiten tersebut, MNC Group telah menunjuk PT MNC Securities (terafiliasi) sebagai perantara pedagang efek.
(ang/ang)