Menutup perdagangan awal pekan, Senin (27/7/2015), IHSG jatuh 85,310 poin (1,76%) ke level 4.771,285. Sementara Indeks LQ45 anjlok 19,868 poin (2,40%) ke level 808,520.
Semalam bursa saham Wall Street ditutup negatif pada perdagangan Senin awal pekan ini. Indeks saham Nasdaq turun hampir 1%, karena terjungkalnya bursa saham China lebih dari 8%, atau merupakan koreksi terburuk sejak 2007.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini IHSG diperkirakan masih akan mengalami koreksi akibat tekanan yang datang dari bursa global dan regional. Aksi jual investor asing diprediksi berlanjut.
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
- Indeks Nikkei 225 anjlok 214,04 poin (1,05%) ke level 20.136,06.
- Indeks Straits Times turun 28,72 poin (0,87%) ke level 3.284,70.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
First Asia Capital
Tekanan jual mendominasi perdagangan kemarin seiring memburuknya kondisi pasar saham kawasan Asia. IHSG akhirnya tutup koreksi 85,310 poin (1,7%) di 4771,285, posisi penutupan IHSG terendah sejak perdagangan 11 April 2014 lalu. Sepanjang tahun ini IHSG telah koreksi 8,7% (YTD) dan mengkonfirmasikan tren bearish sedang berlangsung. Dari eksternal kekhawatiran pasar meningkat atas prospek pertumbuhan ekonomi global yang tengah mengalami perlambatan terutama perhatian pasar terhadap ekonomi China. Indikator perekonomian China yang keluar akhir pekan lalu seperti indeks Markit Flash Manufacturing PMI Juni turun ke 48,2 di bawah ekspektasi 49,8 dan mengindikasikan terjadinya kontraksi. Laba perusahaan industri China Juni turun 0,3% (yoy) setelah Mei lalu naik 0,6% (yoy) ikut menambah buruk sentimen pasar terhadap perekonomian China.
Faktor China ini menambah tekanan atas harga sejumlah komoditas setelah sebelumnya dipicu penguatan dolar AS seiring ekspektasi kenaikan tingkat bunga The Fed. Indeks saham China kemarin anjlok lebih dari 8%. Dari internal, sentimen pasar digerakkan isu individual terkait rilis laba kuartal dua emiten sektoral yang bakal keluar dalam waktu dekat. Nilai tukar rupiah atas dolar yang terus melemah menjadi salah satu pemicu anjloknya kinerja emiten sektoral tahun ini. Pada perdagangan kemarin arus dana asing kembali keluar dari pasar tercermin dari nilai penjualan bersih asing mencapai Rp576,54 miliar.
Sementara pasar saham global ikut terdampak kekacauan yang terjadi di pasar saham China. Indeks Eurostoxx di zona Euro tadi malam anjlok 2,41% di 3513,10. Di Wall Street indeks DJIA dan S&P masing-masing anjlok 0,73% dan 0,58% ditutup di 17440,53 dan 2067,64. Pasar dikhawatirkan dengan perkembangan buruk di China dan anjloknya harga komoditas. Ekpektasi kenaikan tingkat bunga The Fed menjelang akhir tahun turut menekan pasar menyusul dimulainya pertemuan The Fed Selasa pekan ini.
Kondisi pasar global dan kawasan yang kurang bersahabat tersebut diperkirakan akan cenderung menekan pasar pada perdagangan hari ini. Dari internal, sentimen individual terkait rilis laba kuartal dua emiten akan turut mempengaruhi sentimen perdagangan hari ini. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4745 dan resisten di 4830 cenderung melanjutkan koreksi.
Oso Securities
Awal perdagangan minggu ini, IHSG kembali terjelembab ke zona negative. IHSG terkoreksi sebesar 1,76% ke level 4.771,29. Rilisnya data industrial profit China dari positif 0,6% ke negative 0,3% menjadi katalis penggerus IHSG. Seluruh indeks sektoral mengalami koreksi, di mana indeks sector basic industry tercatat mengalami koreksi terdalam yakni sebesar 3,85% ke level 405,60. Tercatat pelaku pasar asing melakukan aksi penjualan bersih sebesar Rp576,55 miliar.
Kenaikan yang terjadi pada Durable Goods Orders AS yang meningkat 3,4% dari sebelumnya 3,2% tampaknya tidak mampu mengalahkan sentimen dari China sehingga Bursa Wall Street kembali ditutup negatif. Bursa China yang terjun bebas sebesar 8.48% pada perdagangan kemarin menimbulkan kekhawatiran para pelaku pasar bahwa pertumbuhan China akan melambat yang akan berpengaruh terhadap mitra dagang. Selain itu pelaku pasar masih menanti pertemuan bank sentral AS pada hari ini yang akan membahas mengenai kenaikan tingkat suku bunga AS.
Pada perdagangan hari ini kami perkirakan akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah. Kehawatiran pelaku pasar terhadap bursha China ditengah penantian rilisnya data Money Supply Indonesia hari ini akan menjadi penggerak pada perdagangan nanti. Secara techical indikator stochastic oscilator bergerak menuju area oversold dengan indikator RSI yang juga bearish. IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran 4699- 4,866.
(ang/ang)











































