IHSG Belum Berhenti Terkoreksi

Rekomendasi Saham

IHSG Belum Berhenti Terkoreksi

Angga Aliya - detikFinance
Rabu, 12 Agu 2015 08:57 WIB
IHSG Belum Berhenti Terkoreksi
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin menukik tajam 126 poin akibat maraknya aksi jual yang dilakukan investor. Saham-saham unggulan menderita koreksi paling dalam akibat tekanan jual ini.

Mengakhiri perdagangan, Selasa (11/8/2015), IHSG ditutup menukik 126,358 poin (2,66%) ke level 4.622,591. Sementara Indeks LQ45 ditutup anjlok 26,795 poin (3,32%) ke level 781,114.

Semalam Wall Street anjlok hingga 1% diakibatkan langkah devaluasi atau penurunan nilai mata uang yuan, yang dilakukan oleh China, yang mengagetkan investor dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada perdagangan Selasa semalam, indeks Dow Jones turun 212,33 poin (1,21%) ke 17.402,84. Indeks S&P 500 turun 20,11 poin (0,96%) ke 2.084,07. Indeks Nasdaq turun 65,01 poin (1,27%) ke 5.036,79.

Hari ini IHSG diperkirakan masih akan melanjutkan pelemahan mengekor bursa-bursa Asia. Makin lemahnya rupiah juga menjadi sentimen negatif.

Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:

  • Indeks Nikkei 225 jatuh 260,53 poin (1,26%) ke ke level 20.460,22.
  • Indeks Straits Times anjlok 85,09 poin (2,70%) ke level 3.067,97.

Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
OSO Securities
Kemarin (11/08), IHSG terperosok dalam sebesar 2.66% ke level 4,622.59 setelah China mendevaluasikan mata uangnya sebesar 1.9%. Kepanikan pasar terjadi setelah rupiah menyentuh level 13,600-an. Para pelaku pasar asing berbondong- bondong untuk melakukan aksi jual dengan mencatatkan net sell sebesar Rp 584.60 miliar. Koreksi saham pada perdagangan kemarin bukan hanya terjadi di dalam negeri, namun juga dirasakan oleh bursa regional Asia. Seluruh indeks sektoral mengalami koreksi dimana dua indeks sektoral yang terperosok cukup dalam yaitu: Basic Industry dan Aneka Industri yang masing-masing terkoreksi sebesar 4.90% dan 4.86%.

Setelah mengalami penguatan pada hari sebelumnya, semalam bursa Wall Street ditutup melemah seiring dengan kuatnya sentimen dari China atas pendevaluasian mata uangnya. Selain itu rilisnya data AS yang negatif seperti Unit Labour Costs Kuartal II yang turun sebesar 0.5% dari sebelumnya 2.3% semakin memperberat pergerakan bursa AS untuk melaju naik. Indeks DAX dan Dow jones terprosok dalam dengan penurunan masing-masing sebesar 1.27% dan 1.21% ke level 5,036.79 dan 17,402.84. selain itu indeks S&P 500 juga turun sebesar 0.96% ke level 2,084.07.

Sama halnya dengan bursa Amerika, Bursa Eropa juga ditutup dengan koreksi yang cukup dalam setelah emiten pembuat mobil, penambang, dan produsen barang mewah memimpin penurunan indeks pasca China mendevaluasi mata uangnya, dengan penurunan tertinggi terjadi pada indeks DAX yang melemah sebesar 2.68% ke level 11,293.65.

Hari ini IHSG berpeluang mengalami teknikal rebound, namun mengingat rupiah yang kian melemah terhadap dollar AS maka kami menghimbau investor untuk tetap berhati-hati. Secara teknikal candle IHSG membentuk pola Black Marubozu,volume MACD histogram juga terlihat semakin melemah diikuti dengan penurunan yang terjadi pada indikator stochastic oscilator. Kami perkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran 4580-4675.

Mandiri Sekuritas
Major Trend IHSG masih berada dalam kondisi Bearish. Support jangka menengah-panjang berada di kisaran area 4.600-4.700, yang merupakan garis support yang sejak 2010 sudah dilewati.

Support selanjutnya adalah di kisaran 4.300-4.400, yang merupakan support baru yang kami proyeksikan dari garis resistance 5.500.

Estimasi pergerakan indeks hari ini berada di 4.500-4.711.

Indeks bursa saham AS kembali ditutup turun setelah pada hari sebelumnya mengalami rebound. Penurunan ini diikuti oleh indeks bursa Eropa lainnya.

Minyak (Oil WTI) kembali di tutup turun, setelah pada hari sebelumnya mengalami rebound. Emas ditutup menguat dan berpotensi melanjutkan kenaikan jangka pendek.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads