Mengakhiri perdagangan awal pekan, Selasa (18/8/2015), IHSG terjun 74,913 poin (1,63%) ke level 4.510,478. Sementara Indeks LQ45 menukik 14,872 poin (1,92%) ke level 761,585.
Anjloknya bursa saham China hingga lebih dari 6% kemarin membuat Wall Street jatuh. Harga komoditas dan kinerja Wal-Mart yang mengecewakan juga jadi sentimen negatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini IHSG diperkirakan masih akan terkena tekanan jual. Aksi jual asing diprediksi akan ramai terjadi hari ini.
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
- Indeks Nikkei 225 melemah 116,16 poin (0,57%) ke level 20.438,31.
- Indeks Straits Times naik tipis 0,48 poin (0,02%) ke level 3.050,13.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
First Asia Capital
Tekanan jual kembali melanda perdagangan saham kemarin. IHSG gagal melanjutkan rebound dan ditutup anjlok 1,6% di 4510,478. Pemodal kembali mengkhawatirkan perlambatan ekonomi domestik menyusul memburuknya kinerja perdagangan Juli. Selain itu, dari eksternal tekanan jual turut dipicu memburuknya pasar saham emerging market yang dipicu anjloknya pasar saham China dan Bangkok Thailand.
Data perdagangan Indonesia Juli lalu yang dirilis BPS kembali menunjukkan penurunan. Ekspor Juli mencapai USD11,41 miliar, turun 15,53% secara bulanan (MoM) dan 19,23% secara tahunan (YoY). Ini merupakan penurunan terburuk sejak Agustus 2012. Sedangkan impor Juli mencapai USD10,07 miliar turun 22,36% (MoM) dan 28,44% (yoy).
Sedangkan dari eksternal, pasar terimbas anjloknya indeks saham China, seperti Shanghai Composite yang anjlok 6% lebih. Sedangkan indeks SET Bangkok anjlok 2,6% menyusul ledakan bom yang menewaskan sejumlah orang dari berbagai bangsa. Penjualan bersih asing kemarin mencapai Rp513,76 miliar. Nilai tukar rupiah atas dolar AS kemarin kembali melemah di Rp13831.
Sementara Wall Street tadi malam juga gagal melanjutkan penguatannya. Indeks DJIA dan S&P bergerak bervariasi namun tutup di teritori negatif masing-masing koreksi 0,19% dan 0,26% tutup di 17511,34 dan 2096,92. Koreksi terutama dipicu penurunan saham Wal-Mart dan saham berbasiskan komoditas menyusul kekhawatiran perlambatan ekonomi China yang kembali menekan harga sejumlah komoditas tambang tambang. Di sisi lain sentimen positif ditopang data perumahan di AS yang menunjukkan pertumbuhan Juli lalu. Pembangunan rumah baru di AS Juli lalu mencapai 1,21 juta unit, tertinggi dalam delapan tahun terakhir, bertambah dibandingkan bulan sebelumnya 1,20 juta unit.
Pada perdagangan hari ini, di tengah meningkatnya resiko pasar di emerging market, IHSG diperkirakan rawan terkena koreksi lanjutan. Minimnya sentimen positif sedangkan perkembangan ekonomi baik domestik maupun kawasan emerging market terutama China cenderung memburuk telah memicu tekanan jual di aset beresiko. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4480 dan resisten di 4560.
Mandiri Sekuritas
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi signifikan di tengah pelemahan pasar saham global. Indeks turun sebesar -74 poin (-1,63%) ke 4.510.
Pergerakan IHSG masih akan berada dalam tekanan jual yang cukup tinggi dalam beberapa hari kedepan. Ini terlihat dari tingginya foreign net sell yang masih berlangsung.
Estimasi pergerakan indeks hari ini berada di 4.455 β 4.613.
Indeks bursa saham Asia kembali terkoreksi, meangikuti penurunan tajam indeks bursa saham Shanghai. Indeks bursa Eropa ditutup terkoreksi rata-rata sekitar -0,2%. Sementara DJIA ditutup tipis, namun Nasdaq dan Russel 2000 mengalami penurunan yang relatif besar.
(ang/ang)











































