5 Alasan China dan Yuan Bikin Investor Susah Tidur Nyenyak

5 Alasan China dan Yuan Bikin Investor Susah Tidur Nyenyak

Angga Aliya - detikFinance
Rabu, 19 Agu 2015 11:38 WIB
5 Alasan China dan Yuan Bikin Investor Susah Tidur Nyenyak
Foto: Reuters
Jakarta - Pasar saham China dan nilai tukar yuan menjadi mimpi buruk terbaru investor dunia. Pasalnya, negara dengan ekonomi kedua dunia itu sedang bergejolak.

Bagi investor, kestabilan ekonomi adalah segala-galanya. Tidak perlu naik terlalu tinggi, tidak juga anjlok sangat dalam, yang penting stabil dan tumbuh secara perlahan.

Nah, kestabilan itu dirusak oleh Negeri Tirai Bambu, mulai dari pasar saham yang anjlok hingga pelemahan nilai tukar yuan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang disengaja oleh the People's Bank of China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Lim Say Boon, Kepala Investasi Pasar Modal dari DBS Bank, setidaknya ada 5 alasan investor tidak bisa tidur nyenyak gara-gara China, berikut ini seperti dikutip dari CNBC, Rabu (19/8/2015).

Pada awal ada gejolak di pasar keuangan, pemerintah China sudah merespons dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru. Kebijakan ini terbukti efektif. Sayangnya, belum ada rencana baru lagi dari pemerintah setempat.

Secara teknikal, Indeks Komposit Shanghai sudah berada jauh di bawah rata-rata pergerakan 100 hari terakhir. Ini menunjukkan sang beruang (bearish/tren melemah) sudah datang di China

Investor setempat yang dulu percaya diri menyimpan uang di pasar modal kini mulai ketakutan. Arus dana keluar terus terjadi, terlihat dari aksi lepas saham masif pada perdagangan kemarin.

Para manajer investasi internasional satu-persatu mulai mengubah prediksinya terhadap China dari sebelumnya positif. Autoreject batas bawah yang sempat terjadi di beberapa perdagangan membuat investor global ketar-ketir.

Imbas dari gejolak pasar keuangan China ini membuat pasar saham negara-negara berkembang terjun bebas, termasuk Indonesia. Bukan hanya pasar sahamnya saja, nilai tukarnya juga menjadi loyo terhadap dolar AS.

Hide Ads