Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku sedang melakukan pembicaraan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) supaya buyback saham ini bisa dipermudah.
"Memang melihat kondisi perekonomian seperti saat ini. Kondisi pasar saham saat ini kami ada pembicaraan dengan OJK agar BUMN ini bagaimana mereka bisa melakukan buyback saham mereka," ujarnya ditemui di Gunung Putri, Bogor, Kamis (20/8/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, pembelian kembali saham bank pelat merah itu juga bisa dilakukan oleh karyawan perusahaan yang bersangkutan, sehingga bisa mendapatkan investasi sekaligus membantu pembangunan.
"Dananya nggak perlu semuanya dari BUMN yang bersangkutan. Bisa juga dibeli oleh karyawan yang bekerja di BUMN. Ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan," ujarnya.
Saham tiga bank pelat merah itu sudah anjlok sekitar 30-40% dari posisi tertingginya tahun ini. Buyback ini bisa jadi kesempatan BUMN untuk membeli sahamnya sendiri saat harga murah dan melepasnya setelah harga naik tinggi di kemudian hari.
Pada 2008 lalu, saat pasar saham anjlok sangat dalam, buyback BUMN terbukti efektif mendorong penguatan saham-sahamnya di pasar modal. Sehingga pelemahan IHSG bisa ditahan oleh aksi korporasi BUMN ini.
Bahkan, setelah pasar pulih beberapa tahun kemudian, BUMN punya imbal hasil investasi yang tinggi dari pembelian sahamnya di harga murah saat krisis.
Apakah Rini juga akan meminta BUMN lain untuk membeli sahamnya sendiri di saat pasar anjlok?
"Itu kita lihat nanti, kita lihat lagi ya," katanya.
(ang/dnl)