Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (21/8/2015), IHSG terjun 105,958 poin (2,39%) ke level 4.335,953. Sementara Indeks LQ45 anjlok 20,710 poin (2,77%) ke level 727,225.
Sementara Wall Street di Amerika Serikat (AS) turun tajam pada perdagangan Jumat. Ini didorong oleh kekhawatiran melambatnya perekonomian China, yang bakal membawa ekonomi dunia menjadi lesu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini IHSG diperkirakan akan kembali mengalami tekanan jual. Kekhawatiran akan melambatnya ekonomi global membuat pelaku pasar ketakutan.
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
- Indeks Nikkei 225 jatuh 400,22 poin (2,06%) ke level 19.035,61.
- Indeks Straits Times anjlok 58,93 poin (1,98%) ke level 2.912,08.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
OSO Securities
IHSG kembali tersungkur untuk ketiga kalinya dalam seminggu kemarin dengan terperosok sebesar 2.39% ke level 4,335.95. Currency war sepertinya sudah sangat mengkhawatirkan, rupiah yang saat ini sudah hampir 14.000 membuat pelaku pasar semakin panik dan lebih memilih untuk melakukan aksi jual sahamnya, seiring belum adanya kepastian perbaikan ekonomi, baik secara domestik maupun global. Aksi panic selling ini bukan hanya terjadi pada pelaku pasar domestik, namun pelaku pasar asing juga mengalami hal yang sama dengan mencatatkan net sell sebesar Rp 770,09 miliar.
Akhir perdagangan pekan kemarin Bursa Wall Street kembali ditutup terkoreksi cukup signifikan, dengan mayoritas indeks terjun bebas d atas 3 persen. Indeks Dow Jones turun sebesar 3.12% ke level 16,459.75 , Indeks S&P 500 turun sebesar 3.19% ke level 1,970.89, dan indeks Nasdaq terpental paling dalam sebesar 3.52% ke level 4,706.04. Pelemahan bursa wall street inline dengan yang terjadi pada bursa Asia.
Kekhawatiran pelaku pasar terhadap perlambatan perkonomian China semakin besar, setelah rilisnya data manufacturing china yang lebih rendah dari ekspektasi pelaku pasar yaitu sebesar 47.1 atau lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 47.8, membuat para pelaku pasar memilih untuk mengambil posisi aman dengan melakukan aksi jual, tercermin dengan penjualan saham Apple yang menurun sangat drastis sebesar 6,12% ke level 112,65 dollar yg menjadi pendukung indeks Nasdaq terjatuh dalam.
Selain itu harga minyak dunia yang turun di kisaran 40 dolar per barel, semakin menambah kepanikan pelaku pasar di tengah kondisi perekonomian global yang saat ini sedang memanas.
Kami perkirakan IHSG masih akan melanjutkan pelemahannya di tengah kondisi pasar yang belum kondusif. Indeks stochastic oscilator semakin melemah, diikui oleh pelemahan yang terjadi pada MACD histogram. Selain itu indikator lain seperti; Momentum dan RSI juga terus melanjutkan pelemahannya. Kami perkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran 4258 β 4391.
Mandiri Sekuritas
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi dalam jumlah signifikan di tengah koreksi bursa dunia. Indeks turun sebesar -105 poin (-2,39%) ke 4.335.
Dengan melihat penutupan bursa global pada akhir pekan kemarin, yang ditutup turun tajam. Maka kemungkinan besar IHSG akan mengalami kondisi yang sama. Beberapa gap yang pernah terjadi dan berpotensi sebagai support, adalah: 9 Januari 2014 di 4.254 dan 6 September 2013 di 4.072.
Estimasi pergerakan indeks hari ini berada di 4.254β4.455.
Indeks bursa global mengalami penurunan yang tajam, dipicu oleh penurunan indeks bursa China (Shanghai). Begitu pun juga dengan Minyak (Oil WTI) kembali terseret ke US $ 40,28. Sementara Emas ditutup naik di 1.159.
(ang/ang)











































