Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkapkan sejumlah BUMN akan melakukan pembelian kembali (buyback) sahamnya di pasar modal.
Total nilai buyback yang akan dilakukan mencapai Rp 10 triliun, sebagai respons anjloknya bursa saham beberapa hari terakhir.
"Kita targetkan rencananya mulai besok masuk, pada saat sekarang minimum kita sedang siapkan minimal kita sediakan dana Rp 10 triliun.
Total BUMN ada 13 yang besar yang kita lihat. Kita pada dasarnya berkisar di situ Rp 10 triliun kita sediakan, yang listed (terdaftar di bursa)," kata Rini di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (24/8/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sedang melihat yang turun berapa, yang turunnya tinggi, ini juga tidak terlepas, dan kita juga ada program yang kita pikirkan untuk ESOP (employee stock option program). Jadi dana yang kita siapkan minimal Rp 10 triliun," katanya.
Rini mengatakan langkah buyback saham para BUMN bagian dari investasi khususnya BUMN-BUMN yang melantai di bursa, ketika pasar saham sedang lesu. "Sekarang adalah saat yang baik untuk investasi," kata Rini.
Pekan lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal mengeluarkan kebijakan di sektor pasar modal yaitu memperbolehkan emiten untuk membeli kembali (buyback) saham tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Ketentuan tersebut ditetapkan melalui Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 22/SEOJK.04/2015 tentang Kondisi Lain sebagai Kondisi Pasar Yang Berfluktuasi Secara Signifikan dalam Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik.
(hen/ang)