Ada #BlackMonday, Wall Street Terjun Hampir 4%

Ada #BlackMonday, Wall Street Terjun Hampir 4%

Wahyu Daniel - detikFinance
Selasa, 25 Agu 2015 06:48 WIB
Ada #BlackMonday, Wall Street Terjun Hampir 4%
Foto: Reuters
New York -

Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) turun tajam hampir 4% pada perdagangan Senin. Para investor ketakutan dengan kondisi ekonomi di China, yang bakal membawa perlambatan ekonomi dunia.

Saat perdagangan saham berlangsung, indeks Dow Jones sempat terjun hingga 1.000 poin lebih. Anjloknya Wall Street akibat turunnya bursa saham China hingga 8,5%, yang diikuti anjloknya bursa saham dunia, dan harga-harga komoditas.

Awal mula di Wall Street memang terjadi setelah China dengan sengaja mendevaluasi, atau melemahkan mata uangnya. Sebelum pasar saham dibuka, sudah ramai #BlackMonday di Twitter gara-gara prediksi Dow Jones bakal jatuh hingga lebih dari 600 poin seperti pada Oktober 1987.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bila masih ada yang tidak beres di China, maka kita akan melihat gejolak lagi besok di bursa, dan anda pasti tidak mau meninggalkan posisi saham terbuka," kata Analis, Randy Frederick, dilansir dari Reuters, Selasa (25/8/2015).

Saham Apple yang sempat jatuh 13%, akhirnya berhasil naik lagi, dan ditutup melemah 2,47% ke level US$ 103,15 per lembar. Ini terjadi setelah CEO Apple, Tim Cook, berkomentar soal masih bagusnya bisnis Apple di China.

Indeks Dow Jones ditutup turun 588,4 poin (3,57%) ke 15.871,35. Indeks S&P 500 turun 77,68 poin (3,94%) ke 1.893,21. Sementara indeks Nasdaq ditutup turun 179,79 poin (3,82%( ke 4.526,25.

Aksi jual di Wall Street menunjukkan, para investor berpikir panjang untuk membeli saham dengan harga tinggi saat ini. Apalagi pertumbuhan ekonomi dunia akan melambat, demikian juga dengan harga komoditas energi.

Volume perdagangan sangat tinggi, yaitu ada 13,9 miliar lembar saham yang ditransaksikan. Ini di atas rata-rata harian, sebanyak 7 miliar lembar saham per hari sepanjang bulan ini.

(dnl/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads