Sebarkan Rumor Saham, Dari Wartawan Hingga PNS China Dibekuk

Sebarkan Rumor Saham, Dari Wartawan Hingga PNS China Dibekuk

Angga Aliya - detikFinance
Selasa, 01 Sep 2015 06:45 WIB
Sebarkan Rumor Saham, Dari Wartawan Hingga PNS China Dibekuk
Ilustrasi Bursa Saham China
Beijing - Pemerintah China menangkap hampir 200 orang gara-gara dianggap menyebarkan rumor soal pasar saham dan ledakan pabrik kimia di Tianjin. Pelaku menyebarkan rumor di dunia maya.

Salah satu yang ditangkap adalah wartawan dari Caijing Magazine, Wang Xiaolu, dituntut pidana gara-gara diduga menyebarkan informasi palsu di pasar keuangan dan berjangka.

Tak hanya itu, salah satu pegawai negeri sipil (PNS) juga ada yang ditangkap, yaitu Liu Shufan, salah satu pejabat di China Securities Regulatory Commission.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain tuduhan penyebaran rumor, ia juga dituduh menerima suap, penipuan, dan menyetujui transaksi di bawah meja. Selain itu ada juga 4 eksekutif dari Citic Securities yang ditangkap atas tuduhan insider trading.

Sekitar 165 akun online pun ditutup, gara-gara tuduhan yang sama seperti diberitakan oleh media setempat yang dikutip CNN, Selasa (1/9/2015).

Wang, Liu, dan Eksekutif Citic sudah mengakui kesalahannya. Tapi di China memang biasanya mereka yang tertuduh dipaksa untuk mengakui perbuatannya oleh otoritas setempat.

Namun bukan hal yang biasa di China untuk menangkapi orang-orang yang menyebarkan rumor, baik itu secara langsung maupun di dunia maya.

Biasanya, otoritas China hanya menghukum orang yang membocorkan rahasia perusahaan atau mereka yang jadi provokator saat aksi massa.

Media-media setempat juga dalam kontrol ketat pemerintah. Beberapa media sosial seperti Google dan Facebook diblokir. Bahkan ada program sensor berita asing yang sering disebut sebagai 'The Great Firewall'.

Selama bulan Agustus, pasar saham China sudah jatuh 12% setelah sebelumnya mencapai titik tertingginya pada bulan Juni. Melambatnya ekonomi China membuat investor menarik dana dari pasar saham.

(ang/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads