Menutup perdagangan, Kamis (3/9/2015), IHSG bertambah 31,818 poin (0,72%) ke level 4.433,111. Sementara Indeks LQ45 menanjak 7,066 poin (0,95%) ke level 753,171.
Semalam bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup naik tipis. Sejumlah faktor yang dominan di pasar saham adalah masih seputar perlambatan ekonomi China, membaiknya laporan tenaga kerja, dan rencana kenaikan bunga acuan oleh Federal Reserve (The Fed).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini IHSG diperkirakan akan mengalami tekanan jual, terutama dari investor asing. Sentimen yang beredar dari internasional rata-rata negatif.
Pergerakan bursa-bursa Asia pagi hari ini:
- Indeks Nikkei 225 turun 150,51 poin (0,83%) ke level 18.031,88.
- Indeks Straits Times melemah 14,24 poin (0,49%) ke level 2.892,19.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Mandiri Sekuritas
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup konsisten menguat pada perdagangan kemarin. Indeks naik sebesar +31 poin (+0,72%) ke 4.433.
Dari indikator teknikal untuk IHSG, MACD memberikan sinyal golden cross dengan histogram berada di area positif. Secara jangka pendek IHSG sudah mulai memberikan sinyal-sinyal perubahan arah untuk naik, namun belum terkonfirmasi oleh indikator teknikal lainnya. Pergerakan IHSG akan relatif terjaga, dimana ROC (rate of change) sudah mulai kembali naik dan berada mendekati nilai tengah (centerline).
Untuk perdagangan hari ini dapat dicermati emiten di sektor konstruksi seperti: ADHI, PTPP, WIKA, WSKT, WTON, PPRO. Estimasi pergerakan indeks hari ini berada di 4.350 β 4.511.
Indeks bursa saham AS sempat dibuka naik, namun menjelang penutupan kembali turun dan akhirnya ditutup tipis. Indeks bursa saham Eropa, secara umum di tutup menguat signifikan. Untuk indeks bursa Asia ditutup menguat.
Minyak (Oil WTI) ditutup naik sebesar US$ 0,64 menjadi US$ 46,69, atau naik sebesar 1,39%. Emas ditutup turun -0,77% menjadi US$ 1.124.
OSO Securities
HSG berhasil mencatatkan kenaikan tipis pada penutupan perdagangan kemarin. IHSG menguat sebesar 0.72% ke level 4,433.11. Seluruh indeks sektoral ditutup menguat, dimana indeks sektor Consumer Goods dan basic industry mencatatkan penguatan tertinggi pada perdagangan kemarin yang masing-masing sebesar 1.38% dan 2.51%. Aksi profit taking nampaknya masih terus dilakukan oleh pelaku pasar baik domestik maupun asing, dimana pelaku pasar asing mencatatkan net sell sebesar Rp 299.57 miliar. Selain itu pelamahan nilai tukar rupiah yang sudah mencapai level 14.170 juga turut menghambat laju pergerakan IHSG kemarin. Dari bursa Asia, pelemahan indeks Shanghai masih terus berlanjut dengan turun sebesar 0.20% pada perdagangan kemarin.
Bursa AS semalam mayoritas ditutup menguat. Indeks dow Jones naik 0.14% ke level 16,374.76, indeks S&P 500 menguat 0,12% ke level 1,951.13 dan indeks Nasdaq turun tipis sebesar 0.35% ke level 4,733.50. Rilisnya data AS kemarin, direspon positif oleh pelaku pasar. Seperti data Challenger Jobs Cut (PHK) yang turun menjadi 41.2K dari sebelumnya 105.7K, serta defisit neraca perdagangan AS bulan Juli juga mengalami defisit yang lebih rendah dari periode sebelumnya menjadi $-41.86B dari sebelumnya $45,21B. Namun, data Manufacture AS bulan Agustus yang turun dari periode sebelumnya, dari 60,3 menjadi 59, menjadi penghambat laju penguatan pada perdagangan semalam.
IHSG kami perkirakan akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas. Namun tetap waspadai terhadap aksi profit taking mengingat hari ini merupakan hari terahir pada perdagangan pekan ini. Secara teknikal, Indikator Fast Stochastic Oscillator mau membentuk pola deadcross. Namun demikian MACD Histogram masih terlihat menguat. IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 4385-4485.
(ang/ang)











































