Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG turun 17,503 poin (0,40%) ke level 4.372,870 terimbas sentimen negatif dari pasar Asia. Investor asing kembali melepas saham.
Jelang pertemuan The Fed soal suku bunga acuan, tekanan di pasar keuangan mulai meninggi. Dolar AS juga semakin menekan rupiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saham-saham unggulan yang kemarin sudah naik jadi sasaran aksi ambil untung. Seluruh indeks sektoral di lantai bursa terkena koreksi.
Di penutupan perdagangan hari ini, Selasa (15/9/2015), IHSG berada di 4.347,160, turun 43,213 poin (0,98%).
Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 196.669 kali dengan volume 5,333 miliar lembar saham senilai Rp 3,25 triliun. Sebanyak 93 saham naik, 171 turun, dan 72 saham stagnan.
Dolar AS sore ini makin perkasa. Menurut data Reuters, dolar sempat menembus level tertinggi di Rp 14.405.
Kondisi bursa-bursa regional variatif. Hanya bursa saham Jepang yang bergerak positif
Kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
- Indeks Nikkei 225 naik 60,78 poin (0,34%) ke level 18.026,48.
- Indeks Hang Seng turun 106,67 poin (0,49%) ke level 21.455,23.
- Indeks Komposit Shanghai anjlok 109,63 poin (3,52%) ke level 3.005,17.
- Indeks Straits Times melemah 25,81 poim (0,9%) ke 2.845,66
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 4.000 ke Rp 132.000, Unilever (UNVR) turun Rp 1.250 ke Rp 39.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.025 ke Rp 41.000, dan Mitra Keluarga (MIKA) turun Rp 900 ke Rp 26.700.
(dnl/hen)