Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG naik tipis 4,683 poin (0,11%) ke level 4.383,068 merespons kebijakan bank sentral AS yang kembali menahan suku bunga. Aksi jual asing langsung kembali terjadi.
Investor domestik masih mau berburu saham-saham secara selektif. Sayangnya penguatan IHSG terhambat oleh aksi jual asing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indeks bertahan positif hingga siang ini, sempat naik ke posisi tertingginya di 4.414,457. Saham-saham unggulan jadi incaran investor domestik.
Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (18/9/2015), IHSG bertambah 1,935 poin (0,04%) ke level 4.380,320. Sementara Indeks LQ45 berkurang 0,590 poin (0,08%) ke level 740,377.
Jelang penutupan perdagangan aksi jual investor asing semakin ramai. Akibatnya IHSG sempat jatuh ke level 4.359,006 sebelum penutupan perdagangan.
Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 482,132 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 240.649 kali dengan volume 6,067 miliar lembar saham senilai Rp 6,058 triliun. Sebanyak 143 saham naik, 132 turun, dan 74 saham stagnan.
Bursa-bursa Asia menutup perdagangan akhir pekan dengan mixed. Bursa saham China dan Hong Kong bisa bertahan positif.
Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore ini:
- Indeks Nikkei 225 jatuh 362,06 poin (1,96%) ke level 18.070,21.
- Indeks Hang Seng naik 92,10 poin (0,42%) ke level 21.946,73.
- Indeks Komposit Shanghai menguat 11,86 poin (0,38%) ke level 3.097,92.
- Indeks Straits Times menipis 1,66 poin (0,06%) ke level 2.894,15.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Bina Dana (ABDA) turun Rp 500 ke Rp 7.000, United Tractor (UNTR) turun Rp 275 ke Rp 18.400, BRI (BBRI) turun Rp 250 ke Rp 9.775, dan Indocement (INTP) turun Rp 200 ke Rp 18.800.
(ang/dnl)











































