Jalan tol yang dimiliki dan dikelola PT Cimanggis Cibitung Toll Ways ini sebelumnya dimiliki oleh PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) sebesar 15% dan PT Bakrie Toll Road Indonesia sebesar 85%.
Dengan pengambilalihan tersebut, susunan pemegang saham berubah menjadi 90% dimiliki oleh PT Waskita Toll Road, anak usaha Waskita Karya, 5% dimiliki oleh PT Bakrie and Brothers dan porsi PT Bakrie Toll Road menciut signifikan menjadi hanya 5%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedianya jalan tol ini bisa beroperasi tahun 2014, tapi hingga saat ini belum juga terbangun. "Kendalanya masih klasik, soal lahan," ujar Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna dalam kesempatan yang sama.
Jalan tol Cimanggis-Cibitung memiliki panjang 25,39 km dan terdiri dari 4 seksi. Biaya investasi untuk pembangunan jalan tol menurut rencana adalah sebesar Rp 4,52 triliun dengan biaya pembebasan tanah dianggarkan sebesar Rp 1,314 triliun. Hingga saat ini tanah yang sudah bebas baru mencapai 0,3%.
Jalan Tol Cimanggis Cibitung terdiri dari 4 seksi, yaitu seksi I Cimanggis-Transyogi sepanjang 5,27 km, Seksi II dengan ruas Transyogi-Narogong sepanjang 3,48 km, Seksi III Narogong-Setu sepanjang 8,83 km dan seksi VI dari Setu-Cibitung Junction sepanjang 7,63 km.
(dna/ang)











































