Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah. Dolar AS berada di Rp 13.400, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 13.380.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG naik tipis 7,533 poin (0,16%) ke level 4.596,877 masih bisa menguat, setelah lima perdagangan terakhir selalu positif. Indeks pun tembus lagi level psikologis 4.600.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG menanjak 37,480 poin (0,82%) ke level 4.626,824. Lonjakan harga saham-saham tambang menahan IHSG tetap positif.
Aksi beli masih ramai dilakukan investor, meski IHSG sudah jenuh beli alias overbought. Saham-saham komoditas jadi incaran investor.
Menutup perdagangan awal pekan, Senin (12/10/2015), IHSG bertambah 41,363 poin (0,90%) ke level 4.630,707. Sementara Indeks LQ45 menguat 7,921 poin (1,00%) ke level 796,873.
Dana asing masih terus mengalir masuk lantai bursa. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 306,975 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 311.932 kali dengan volume 11.102 miliar lembar saham senilai Rp 6,641 triliun. Sebanyak 183 saham naik, 122 turun, dan 83 saham stagnan.
Pasar saham Jepang hari ini libur menyambut hari Kesehatan dan Olah Raga Nasional. Bursa Asia yang buka di awal pekan ini rata-rata ditutup
Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore ini:
- Indeks Hang Seng menanjak 272,13 poin (1,21%) ke level 22.730,93.
- Indeks Komposit Shanghai melesat 104,51 poin (3,28%) ke level 3.287,66.
- Indeks Straits Times melonjak 32,40 poin (1,08%) ke level 3.030,90.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Matahari (LPPF) turun Rp 625 ke Rp 16.025, Enseval (EPMT) turun Rp 200 ke Rp 1.900, Grand Kartech (KRAH) turun Rp 115 ke Rp 2.240, dan Lion Metal (LION) turun Rp 95 ke Rp 1.000.
(ang/ang)











































