"Mood (pasar) yang ada di sana (Amerika Serikat) belum mood yang positif. Ada kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed delay (ditunda) sampai tahun depan. Jadi kita sepakat dulu ambil (asumsi kurs dolar) yang konservatif Rp 13.900, meski pagi ini dolar sudah turun ke Rp 13.200," kata Bambang, dalam rapat kerja di Badan Anggaran DPR, Jakarta, Kamis (15/10/2015).
Menurutnya, nilai tukar rupiah saat ini masih fluktuatif, meski sedang dalam tren penguatan. Pihaknya memilih menunggu perkembangan lebih lanjut sampai tahun depan. Bila rupiah sudah stabil dan nilai tukarnya terhadap dolar jauh di bawah Rp 13.900, barulah asumsi dasar perlu diubah dalam APBN Perubahan (APBN-P) 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(dnl/dnl)











































