Berdasarka laporan Kementerian Keuangan Amerika Serikat (AS), dana asing ditarik keluar China oleh investor gara-gara kekhawatiran melambatnya ekonomi, gejolak di pasar saham hingga pelemahan nilai tukar yuan.
Masih berdasarkan laporan yang sama, dana asing yang cabut dari China mencapai US$ 200 miliar (Rp 2.600 triliun) di bulan Agustus saja. Dalam enam bulan pertama tahun ini, dana asing yang keluar hanya US$ 26 miliar (Rp 338 triliun).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab arus dana keluar yang deras ini mengancam nilai tukar yuan. Bank sentral China pun lama-lama harus turun tangan memakai cadangan devisa untuk menjaga nilai yuan supaya tidak merosot.
Dalam tiga bulan terakhir, The People's Bank of China (PBoC) sudah melakukan intervensi besar-besaran selama Juli-September yaitu sebanyak US$ 230 miliar (Rp 2.990 triliun).
"Kementerian akan terus memonitor implementasi kebijakan baru China terhadap nilai tukarnya dan situasinya di lapangan," kata laporan Kemenkeu AS seperti dikutip CNN, Rabu (21/10/2015).
Β
(ang/ang)











































