Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) hingga siang ini bergerak dalam rentang Rp 13.630-13.680. Dolar AS bergerak naik-turun dengan cepat sejak pagi tadi.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG berkurang 12,761 poin (0,29%) ke level 4.442,419 di awal bulan November. Pelaku pasar ada yang melepas saham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada penutupan perdagangan Sesi I, Senin (2/11/2015), IHSG menipis 6,300 poin (0,14%) ke level 4.448,880. Sementara Indeks LQ45 turun tipis 0,920 poin (0,12%) ke level 758,814.
Koreksi yang dialami IHSG cukup rendah jika dibandingkan dengan bursa-bursa Asia. Beberapa saham unggulan ada yang masih menguat.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 121.613 kali dengan volume 1,775 miliar lembar saham senilai Rp 2,106 triliun. Sebanyak 90 saham naik, 148 turun, dan 67 saham stagnan.
Bursa-bursa regional terkoreksi cukup dalam hingga siang hari ini. Sentimen ini juga yang menyeret IHSG jatuh ke zona merah.
Kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
- Indeks Nikkei 225 anjlok 380,95 poin (2,00%) ke level 18.702,15.
- Indeks Hang Seng turun 135,96 poin (0,60%) ke level 22.504,08.
- Indeks Komposit Shanghai menipis 0,74 poin (0,02%) ke level 3.381,82.
- Indeks Straits Times jatuh 40,59 poin (1,35%) ke level 2.957,76.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Siloam (SILO) turun Rp 500 ke Rp 10.400, Asahimas (AMFG) turun Rp 350 ke Rp 6.600, Bayan (BYAN) turun Rp 325 ke Rp 7.900, dan Indomobil (IMAS) turun Rp 280 ke Rp 2.720.
(ang/dnl)











































