Komisaris Sekawan Angkat Bicara Soal Gadai dan 'Goreng' Saham

Komisaris Sekawan Angkat Bicara Soal Gadai dan 'Goreng' Saham

Dewi Rachmat Kusuma - detikFinance
Rabu, 04 Nov 2015 11:02 WIB
Komisaris Sekawan Angkat Bicara Soal Gadai dan Goreng Saham
Foto: Dewi/detikFinance
Jakarta - Perdagangan saham PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) sempat dihentikan sementara (suspen) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI melihat, banyak transaksi semu yang terjadi pada saham perusahaan yang kini beralih ke bisnis batu bara ini.

Saham Seakwan terkoreksi cukup tajam dalam waktu singkat. Diduga, ada aksi 'goreng-menggoreng' saham dalam transaksi yang dilakukan.

Rumor tak sedap lainnya pun bermunculan, mulai dari serangkaian backdoor listing oleh perusahaan asal Singapura, hingga pembelian perusahaan tambang yang belum beroperasi memakai dana hasil penerbitan saham baru (rights issue).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum lagi rumor soal gadai atau repurchase agreement (repo) perusahaan yang akhirnya membuat pemegang repo menjual paksa (forced sell) sahamnya ke pasar saat jatuh tempo. Apa tanggapan Komisaris Independen Sekawan Erry Firmansyah?

"Itu urusan pemegang saham, saya nggak ngerti. Saya nggak bisa jawab, saya nggak ngerti apa yang dilakukan para pemegang saham, goreng-menggoreng saham itu apa artinya? Saya saja nggak ngerti," ujarnya kepada detikFinance, Rabu (4/11/2015).

Menurut Erry yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama BEI, rumor tersebut harus dicek kebenarannya.

Memang, dalam kondisi tertentu ada berbagai pihak yang sengaja 'menggerakkan' saham di level tertentu untuk mengeruk keuntungan pribadi.

"Kita harus cek, soal beginian nggak melibatkan kita (komisaris tapi pemegang saham). Itu harus lihat mekanismenya, mungkin ada beberapa orang yang sengaja menurunkan atau menggerakkan saham di level tertentu, tapi saya nggak tahu," jelas dia.

Saat ini, BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah melakukan investigasi terhadap emiten dan broker yang berkaitan.

Rencananya, Jumat ini jajaran direksi Sekawan akan menghadap direksi BEI untuk menyampaikan penjelasan.

Sebagai informasi, setelah tidak menjabat dirut BEI, Erry dipercaya menjabat Komisaris Independen di banyak perusahaan, seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR), PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan lainnya.

Setidaknya, ada sepuluh perusahaan yang mempercayainya duduk di posisi tersebut dalam masa yang bersamaan.

(drk/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads