"Kami sudah panggil orang-orangnya, interview 7-8 broker, kita tanya mereka itu bukan sejam dua jam, 6-7 jam dan mereka sudah tanda tangan terhadap semua pengakuan-pengakuannya," kata Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, di Gedung BEI, SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (11/10/2015).
Dari delapan broker tersebut, akhirnya ada tiga yang dibekukan sementara operasionalnya, yaitu PT Reliance Securites, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Millenium Danatama Sekuritas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah hari yang paling sedih bagi saya sebagai Direktur Utama BEI, karena saya harus menghukum anak gue yang paling gede dan pintar. Jadi hari ini kita memang mensuspen Danareksa, Reliance, dan Millenium," ujar Tito.
Hasil interogasi BEI itu, kata Tito, sudah disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tugas BEI hanya membeberkan fakta, penyidikan selanjutnya dilakukan oleh OJK.
Seperti diketahui, perdagangan saham Sekawan sudah disuspen oleh BEI sejak awal pekan ini. Harga saham berkode SIAP itu terus anjlok tanpa alasan yang jelas.
Disinyalir sahamnya terkena forced sell (jual paksa) karena sebelumnya sudah di-repo (repurchase agreement) oleh salah satu pemegang saham tapi tidak dibeli kembali setelah jatuh tempo.
Akibatnya, para broker yang memfasilitasi transaksi saham Sekawan ini menanggung akibatnya dan melepas sahamnya ke pasar dengan paksa.
(ang/dnl)











































