Telkom Jabar Gelontorkan Rp 55 Miliar ke 1.686 UMKM

Telkom Jabar Gelontorkan Rp 55 Miliar ke 1.686 UMKM

Erna Mardiana - detikFinance
Kamis, 19 Nov 2015 14:08 WIB
Telkom Jabar Gelontorkan Rp 55 Miliar ke 1.686 UMKM
Ilustrasi (Foto: dok. detikFinance)
Jakarta - Selama 2015, Telkom Regional III Jabar telah mengucurkan dana program kemitraan dan bina lingkungan sebagai dana CSR perusahaan sebesar Rp 55 miliar. Dana itu diserap oleh ribuan UMKM di Jawa Barat.

Kepala Telkom Regional III Jawa Barat Suparwiyanto mengemukakan total jumlah UMKM yang menjadi mitra Telkom di Jabar sebanyak 1.686 UMKM yang tersebar di lima wilayah. Bandung sebanyak 336 unit, Cirebon 135, Tasikmalaya 338, Sukabumi 711 dan Karawang 166 unit.

"Telkom membina mereka untuk meningkatkan awareness pelaku UMKM terhadap teknologi informasi dan mendorong digital society," ujar Suparwiyanto, Kamis (19/11/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya peningkatan TI di kalangan UMKM menjadi sangat penting untuk meningkatkan daya saing, terutama untuk menembus pasar global. Apalagi di akhir 2015 ini segera diberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"MEA jadi tantangan para UMKM. Bagaimana produk mereka bisa bersaing dengan produk dari luar," ujarnya.

Namun di sisi lain, lanjut Suparwiyanto, MEA juga menjadi peluang untuk meningkatkan pemasaran produk UMKM, khususnya di Jawa Barat.

"Karena itu pengetahuan soal TI sangat penting agar bisa mempermudah produk UMKM di Jabar tembuh ke pasar negara-negara ASEAN," kata Suparwiyanto.

Ia mengungkapkan salahsatu program yang telah dilakukan Telkom Regional III untuk meningkatkan TI UMKM adalah dengan membangun Kampung Digital. Hingga saat ini, dua kampung digital sudah dibangun yakni Kampung Digital Kaos Skoci Bandung dan Kampung Digital Batik Trusmi Cirebon.

"Akhir tahun ini ada tiga kampung digital lainnya yaitu Padepokan Bah Coet Sukabumi, Kampung Rajapolah Tasikmalaya dan Kampung Keramik Plered," ungkap Suparwiyanto.

Menurut dia kriteria pemilihan kampung digital, pertama Terdapat pengelola kelompok usaha atau wirapenggerak IT UKM sebagai change agent. Kedua tersedia galeri UMKM/tempat berkumpul UMKM.

Ketiga Jenis produk unggulan dari daerah tersebut, original, bervariasi dan kategori produknya produk jadi, keempat pemasaran produk bisa dilakukan secara online. Kelima kelompok usaha tersebut terdapat prospek dan potensi untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat.

"Keenam pemilihan Kampung UKM yang tidak berjiwa entrepreneur. Ketujuh tentunya tersedianya infrastruktur yang memadai untuk akses internet," pungkasnya.

(ern/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads