Bos Broker Saham Terbesar China Menghilang

Bos Broker Saham Terbesar China Menghilang

Angga Aliya - detikFinance
Rabu, 25 Nov 2015 07:45 WIB
Foto: Reuters
Hong Kong - Bos perusahaan broker terbesar China cabang Hong Kong dilaporkan menghilang. Saham perusahaan pun terjun bebas.

Sejak 18 November sampai saat ini Guotai Junan International menyatakan tidak bisa menghubungi CEO-nya. Berdasarkan laporan di keterbukaan informasi, perusahaan pun menunjuk Wong Tung Ching, untuk bertindak sebagai CEO sementara sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Meski ada kasus aneh yang melibatkan hilangnya sang CEO, Guotai Junan menyatakan tetap beroperasi seperti biasa dan "situasi perusahaan normal dan stabil," katanya dalam keterangan tertulis seperti dikutip CNN, Rabu (25/11/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awal pekan ini sahamnya anjlok 12%. Namun bisa pulih di hari berikutnya, naik 2,5%. Sementara saham induknya di Shanghai stagnan.

Masih belum diketahui dengan jelas mengapa Yim bisa menghilang. Kabar ini muncul di tengah maraknya para petinggi broker saham yang dibekuk pemerintah setempat terkait kasus insider trading yang membuat pasar saham China dan Hong Kong anjlok sangat dalam pertengahan 2015 lalu.

Yao Gang, salah satu komisaris di China Securities Regulatory Commission, saat ini masuk daftar penyelidikan pemerintah. Sebab selain menjadi regulator, Yao juga menjadi salah satu manajer di Guotai Junan dari 1999 sampai 2002, berdasarkan situs berita CSRC.

Hanya beberapa pekan lalu, Presiden bank terbesar ketiga China yaitu Agricultural Bank of China, Zhang Xun, juga ditangkap pemerintah. Manajer investasi ternama di negeri tirai bambu, Xu Xiang, juga ditangkap dan diinvestigasi.

Para pemain papan atas itu ditangkap karena diduga terhubung dengan kasus insider trading yang merugikan banyak pihak.

Pemerintah China juga sudah menangkap ratusan orang terkait kasus tersebut, terutama mereka yang menyebar rumor yang berujung kepada ambruknya pasar saham China.

Mereka berasal dari berbagai industri dan profesi, termasuk wartawan, pejabat negara, hingga bos broker di lingkup pasar saham China.

(ang/ang)

Hide Ads