Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah. Dolar AS berada di Rp 13.742 dibandingkan posisi pada perdagangan kemarin sore Rp 13.658.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG naik 10 poin melanjutkan penguatan kemarin. Investor domestik kembali mendominasi perdagangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG menguat 27,888 poin (0,61%) ke level 4.613,434 berkat penguatan saham-saham lapis dua. Investor asing perlahan-lahan mulai kembali beli saham.
Hampir seluruh indeks sektoral bisa menguat sore ini, dipimpin sektor industri dasar. Saham-saham lapis dua jadi incaran investor.
Mengakhiri perdagangan, Kamis (26/11/2015), IHSG ditutup tumbuh 11,511 poin (0,25%) ke level 4.597,057. Sementara Indeks LQ45 ditutup bertambah 4,875 poin (0,62%) ke level 795,175.
Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 349,482 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 225.187 kali dengan volume 4,437 miliar lembar saham senilai Rp 4,498 triliun. Sebanyak 122 saham naik, 133 turun, dan 94 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia malah balik arah ke zona merah pada penutupan perdagangan sore ini. Investor regional khawatir oleh memanasnya konflik antara Rusia dan Turki.
Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore hari ini:
- Indeks Nikkei 225 naik 96,83 poin (0,49%) ke level 19.944,41.
- Indeks Hang Seng menipis 9,06 poin (0,04%) ke level 22.488,94.
- Indeks Komposit Shanghai berkurang 12,38 poin (0,34%) ke level 3.635,55.
- Indeks Straits Times menipis 0,69 poin (0,02%) ke level 2.890,89.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 1.000 ke Rp 9.500, Unilever (UNVR) turun Rp 750 ke Rp 37.050, Mayora (MYOR) turun Rp 575 ke Rp 25.925, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 400 ke Rp 97.500.
(ang/ang)











































