Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah. Dolar AS berada di Rp 14.130 dibandingkan posisi pada perdagangan kemarin sore Rp 14.020.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG melemah 32,629 poin (0,74%) ke level 4.360,893 terkena tekanan melemahnya rupiah. Aksi jual investor asing berlanjut kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG jatuh 48,223 poin (1,10%) ke level 4.345,299 akibat maraknya tekanan jual. Banyak sentimen negatif yang beredar hari ini.
Indeks sama sekali tak mampu menyentuh zona hijau. Posisi terendah yang sempat disinggahi IHSG hingga siang hari ini ada di level 4.330,760.
Menutup perdagangan awal pekan, Senin (14/12/2015), IHSG melemah 19,331 poin (0,44%) ke level 4.374,191. Sementara Indeks LQ45 turun 3,519 poin (0,47%) ke level 748,121.
Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 273,173 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 221.504 kali dengan volume 4,907 miliar lembar saham senilai Rp 3,967 triliun. Sebanyak 85 saham naik, 177 turun, dan 65 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia menutup perdagangan awal pekan dengan melemah, kecuali pasar saham China. Investor masih menanti kebijakan The Fed soal suku bunga.
Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore ini:
- Indeks Nikkei 225 anjlok 347,06 poin (1,80%) ke level 18.883,42.
- Indeks Hang Seng turun 154,20 poin (0,72%) ke level 21.309,85.
- Indeks Komposit Shanghai melonjak 86,09 poin (2,51%) ke level 3.520,67.
- Indeks Straits Times melemah 22,24 poin (0,78%) ke level 2.812,39.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 2.300 ke Rp 48.500, Saratoga (SRTG) turun Rp 420 ke Rp 3.810, United Tractor (UNTR) turun Rp 375 ke Rp 14.000, dan Semen Indonesia (SMGR) turun Rp 300 ke Rp 10.450.
(ang/wdl)











































