Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin melemah 19 poin akibat aksi jual investor asing. Saham-saham unggulan terkena koreksi cukup dalam.
Menutup perdagangan awal pekan, Senin (14/12/2015), IHSG melemah 19,331 poin (0,44%) ke level 4.374,191. Sementara Indeks LQ45 turun 3,519 poin (0,47%) ke level 748,121.
Wall Street akhirnya rebound setelah beberapa kali melemah. Harga minyak yang sudah mulai stabil membuat investor sedikit lega.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini IHSG diperkirakan masih akan terkena koreksi. Peluang rebound muncul setelah pengumuman data neraca perdagangan siang nanti.
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
Indeks Nikkei 225 turun 90,01 poin (0,48%) ke level 18.793,41.
Indeks Straits Times melemah 11,39 poin (0,40%) ke level 2.803,65.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Mandiri Sekuritas
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi. Indeks turun sebesar -19 poin (-0,44%) ke 4.374.
Gap yang terjadi pada 5-6 Oktober 2015, yang berfungsi sebagai support di area 4.343 sampai dengan 4.381 cukup kuat menahan penurunan IHSG pada perdagangan kemarin. Dalam beberapa hari ke depan IHSG masih akan menguji support tersebut.
Estimasi pergerakan indeks hari ini berada di 4.343 sampai dengan 4.404.
Indeks bursa AS ditutup positif. DJIA 0,60%, S&P500 0,48% dan Nasdaq 0,38%. Indeks saham di Eropa ditutup turun. Indeks FTSE100 di Inggris -1,32%, indeks DAX di Jerman -1,94 % dan CAC di Perancis 1,68%. Dari Asia, Indeks Hang Seng di Hong Kong -0,72 % , indeks Nikkei 225 di Jepang -1,80%.
Emas ditutup di US$ 1.059 per troy ounce atau -1,31%. Minyak mentah (OIL WTI) ditutup di US$ 36,27 per barel atau 2,27%.
First Asia Capital
Seiring meningkatnya resiko pasar global dan emerging market, IHSG kemarin kembali ditutup di teritori negatif namun berhasil mengurangi koreksi di akhir sesi. IHSG setelah sempat koreksi 48,223 poin di sesi pertama, akhirnya ditutup hanya koreksi 19,331 poin (0,44%) di 4374,191. Sejumlah saham unggulan seperti Astra International Tbk (ASII) dan Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berhasil rebound. Koreksi IHSG masih didominasi aksi jual pemodal asing tercermin dari penjualan bersih asing kemarin mencapai Rp467,19 miliar.
Meningkatnya resiko capital outflow turut menekan rupiah atas dolar AS sejalan dengan pelemahan mata uang emerging market terhadap dolar AS menjelang pertemuan The Fed 15-16 Desember pekan ini. Nilai tukar rupiah atas dolar AS kemarin berada di Rp14076 (kurs Jisdor) melemah 1% dari akhir pekan lalu di Rp 13937. Pelemahan rupiah turut dipicu anjloknya harga obligasi pemerintah Indonesia di tengah kekhawatiran merosotnya harga komoditas, kenaikan tingkat bunga AS, dan kebijakan China melemahkan mata uang Yuan. Yield obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun kemarin naik 28 bp ke 9%. Ini merupakan kenaikan tertinggi sejak Januari 2014.
Sementara Wall Street tadi malam berhasil rebound setelah akhir pekan lalu drop di atas 1,8%. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,60% dan 0,48% tutup di 17368,50 dan 2021,94. Penguatan terutama ditopang saham energi setelah harga minyak mentah berhasil rebound 1,74% di USD36,24/barel. Namun penguatan masih dibayangi kekhawatiran kenaikan bunga dan perlambatan ekonomi global.
Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak bervariasi berpeluang rebound terbatas dengan dukungan redahnya kekhawatiran anjloknya harga komoditas setelah harga minyak rebound tadi malam. IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4340 hingga 4410. Saham-saham berbasiskan komoditas berpeluang mengalam technical rebound.











































