Penjualan Stagnan, Laba Bersih Indofood 2004 Turun 37 Persen

Penjualan Stagnan, Laba Bersih Indofood 2004 Turun 37 Persen

- detikFinance
Sabtu, 05 Mar 2005 11:07 WIB
Jakarta - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatat penurunan laba bersih tahun 2004 sebesar 37 persen menjadi Rp 378,1 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2003 sebesar Rp 603 miliar.Penurunan terutama disebabkan meningkatnya rugi bersih nilai tukar valuta asing sebesar Rp 296,9 miliar dibandingkan tahun 2003 yang sebesar Rp 102 miliar. Hal ini terjadi karena menyusutnya nilai rupiah pada tahun 2004 sebesar 8,9 persen dan kerugian yang ditimbulkan sewaktu melakukan unwinding kontrak POS pada kuartal pertama 2004. Demikian penjelasan Anthony Salim, Direktur Utama & CEO Indofood, dalam penjelasan tertulis, Sabtu,(5/3/2005). Menurutnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika per 31 Desember 2004 dan 2003 adalah masing-masing sebesar Rp 9.290 dan Rp8.465. Sedangkan nilai tukar rata-rata selama tahun 2004 melemah menjadi Rp 8.978 dibandingkan nilai tukar rata-rata tahun 2003 sebesar Rp 8.574 per dolas AS.Sedangkan penjualan bersih Indofood tahun 2004 relatif stagnan atau hanya naik tipis menjadi sebesar Rp 17,918 triliun dibandingkan tahun 2003 yang sebesar Rp 17,871 triliun. Penjualan tahun 2004 ini sudah termasuk penjualan ekspor yang sebesar US$ 265 juta. Divisi mi instan, tepung terigu, minyak goreng dan lemak nabati tetap memberikan kontribusi utama, yaitu sebesar Rp 15,3 triliun atau sebesar 85 persen atas penjualan bersih konsolidasi, dengan kontribusi masing-masingnya sebesar 33 persen, 33 persen dan 19 persen dibandingkan tahun 2003 yang kontribusinya masing-masing 33 persen, 28 persen dan 24 persen. Pada akhir Desember 2004, total aset perseroan sebesar Rp 15,7 triliun dibandingkan tahun 2003 sebesar Rp 15,3 triliun. Jumlah keseluruhan saldo utang perseroan per tahun 2004 yang jika dikonversikan dalam rupiah adalah sebesar Rp 7,9 triliun dibandingkan tahun 2003 sebesar Rp 7,5 triliun. Utang tersebut terdiri dari utang dalam valuta asing sebesar US$ 317 juta dan utang dalam rupiah sebesar Rp 4,9 triliun. Anthony juga menjelaskan, hingga saat ini perseroan telah berhasil melakukan pembelian kembali utang sebesar US$ 85,2 juta yang merupakan bagian dari Eurobond yang berjumlah US$ 280 juta dengan bunga 10,375 persen per tahun, yang diterbitkan oleh Indofood International Finance Limited, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki perseroan. Sebelumnya Indofood juga telah membeli kembali seluruh Guaranteed Notes berjumlah US$ 30 juta dengan tingkat bunga 10,125 persen per tahun yang diterbitkan oleh emiten yang sama.Saat ini lanjut Anthony, perseroan sedang mengkaji sejumlah langkah -langkah di tahun 2005, termasuk diantaranya melanjutkan rencana spin off dan penawaran umum saham (IPO) PT Bogasari yang merupakan divisi tepung terigu perseroan. IPO tersebut diharapkan dapat terealisasi antara kuartal kedua dan kuartal ketiga tahun 2005. (ir/)

Hide Ads